Cerdas Mengolah Makanan Untuk Keluarga Di Era New Normal

November 1, 2021 - 23:25
ULLY FITRIA, SKM, Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2 dari 3 halaman

Jika membeli makanan siap saji untuk keluarga yang perlu diperhatikan adalah pilih tempat yang bersih, lihat kondisi kesehatan penjual, mewaspadai bahan berbahaya dalam makanan sepertii boraks, formalin dan  pewarna. Pastikan makanan segar, bersih, bebas dari bahan berbahaya dan memiliki penyajian yang baik.

Karena jika dikonsumsi secara berlebih zat berbahaya tadi akan menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi, stroke, sakit jantung, diabetes dan tumor. Jangan lupa mencuci tangan saat pulang dari berbelanja untuk mencegah penularan virus.

2. Memasak makanan yang aman
Sebelum memulai memasak, pastikan  semua tempat dan peralatan dapur dalam keadaan bersih karena salah satu sumber penularan penyakit dan menyebabkan keracunan makanan adalah tidak bersihnya alat - alat  makan dan tempat untuk memasak.

Pencucian dan tindakan pembersihan pada peralatan memasak sangat penting dalam mengolah makanan  untuk mencegah kontaminasi peralatan masak. Pencucian dan kebersihan alat masak dapat dilakukan dengan membuang sisa makanan  kemudian  di bak kedua peralatan dibilas atau disemprot dengan  air mengalir untuk menghilangkan  sisa deterjen atau kotoran dan terakhir dilakukan pengeringan dan disimpan di lemari.

Sebelum memulai memasak cuci semua bahan makanan yang akan dimasak. Langkah yang betul dalam mencuci sayur dan buah adalah sayur dan buah dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir baru kemudian dipotong, jangan memotong terlebih dahulu baru dicuci.

Ini adalah kebiasaan ibu rumah tangga yang harus dirubah, karena jika dipotong terlebih dahulu sebelum mencucinya bisa membuat kuman atau bakteri yang ada pada sayur dan buah masuk kedalam serat buah dan sayur, dan juga membuat vitamin yang terkandung didalamnya berkurang bahkan hilang larut dalam air saat mencuci.

Mencuci pun tidak perlu terlalu lama apalagi sampai merendam terlalu lama, karena menyebabkan kehilangan nutrisi yang kita harapkan. 
 
Dalam tahap memasak, harus memasak dengan benar hingga matang dengan sempurna, terutama daging ayam dan sapi. Ini harus betul - betul dimasak dengan benar – benar matang  agar mematikan semua virus yang terkandung didalamnya, apalagi beberapa tahun yang lalu kita pernah dihebohkan dengan kasus flu burung  yang menyerang banyak unggas dan fatal jika manusia juga tertular.

Tidak hanya daging, telur ayam pun sebenarnya harus dimasak hingga matang untuk mencegah  infeksi bakteri salmonella typhi yang bisa menyebabkan demam thypoid. Tetapi ini tidak berlaku untuk sayur – sayuran, terkhusus untuk sayur – sayuran jangan direbus terlalu lama karena dapat merusak vitamin yang terkandung didalamnya.

Terkait memasukkan garam dalam makanan bisa diberikan dua kali saat awal dan akhir memasak, Pada awal memasak kita tetap membubuhi garam agar meresap kedalam makanan secara lebih merata sehingga makanan lebih lezat terutama memasak daging, tetapi jika pada akhir memasak bisa ditambahkan garam lagi juga, hal ini bertujuan untuk mencegah mengkonsumsi garam berlebih. Namun berbeda dengan memasak sayuran, sebaiknya garam diberikan pada akhir memasak saja karena garan bisa menarik kelembaban sayuran, jika diberikan di awal memasak akan membuat tekstur sayuran tidak renyah lagi bahkan lembek.

Hindari memberikan penyedap dalam memasak karena bumbu penyedap sangat tidak baik untuk kesehatan apalagi dikonsumsi dalam jangka panjang, sebaiknya menambahkan sedikit gula agar makanan lebih nikmat, dalam mengkonsumsi gula juga harus dibatasi agar tercegah dari penyakit diabetes melitus.

3. Menyajikan makanan yang aman
Dalam hal menyajikan makanan untuk keluarga tercinta, sajikan makanan panas dalam keadaan panas seperti sop, gulai dan soto, sajian makanan dingin dalam keadaan dingin seperti es buah, dan sajikan makanan beku dalam keadaan beku seperti es krim, Jika makanan tidak langsung dikonsumsi segera, sebaiknya  disimpan pada  suhu dingin lemari es (suhu kurang dari 5 derajat celcius) atau dipertahankan pada suhu lebih dari 60 derajat celcius.

© 2024 PT Haba Inter Media | All rights reserved.