Oleh: ULLY FITRIA, SKM
Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Pada situasi dan kondisi new normal seperti sekarang ini, asupan makanan sangat penting dan menjadi masalah yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan masalah global lainnya.
Karena bagaimanapun asupan makanan menjadi suatu kebutuhan pokok dasar bagi setiap manusia. Terlebih dalam situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi saat ini, kita tetap butuh makanan untuk tetap menjaga sistem imun tubuh yang menjadi benteng pertahanan tubuh.
Sistem imun dari dalam tubuh kita bisa dibantu dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Tidak hanya bergizi tetapi kebersihan dan keamanan makanan yang dikonsumsi juga harus sangat diperhatikan agar tubuh dapat menjaga imunitasnya dalam menghadapi penyebaran virus covid 19.
Berbicara tentang mengkonsumsi makanan bergizi yang bersih dan aman luput dari peran ibu rumah tangga yang notabenenya merupakan pelaku langsung yang mengurus setiap asupan makanan buat seluruh anggota keluarga dimulai dari cara memilih, menyiapkan,menyajikan dan menyimpan makanan.
Disini dibutuhkan kewaspadaan ekstra agar makanan yang dikonsumsi tidak terkontaminasi dengan bakteri dan virus jahat yang dapat menyebabkan berbagai keluhan penyakit seperti sakit perut, diare, mual muntah, demam, keracunan hingga paling fatal bisa menyebabkan kematian.
Dari data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 29 persen penyebab munculnya berbagai keracunan makanan di Indonesia karena faktor kebersihan makanan yang dikonsumsi. Untuk itu dibutuhkan trik dari seorang ibu rumah tangga dalam urusan keamanan makanan yang disajikan untuk keluarga karena kesehatan keluarga adalah yang paling utama.
Adapun cara menjaga keamanan makanan untuk keluarga diera new normal antara lain:
1. Membeli makanan yang aman
Pada saat berbelanja pastikan terlebih dahulu membersihkan troli pegangan, kemudian membeli makanan wajib memilih makanan dengan memperhatikan kesegaran, kebersihan dan bebas bahan berbahaya. Jangan lupa perhatikan label kemasan dan kadaluarsanya.
Pisahkan daging, ikan ataupun seafood dan bahan mentah lainnya dengan sayur sayuran dan buah - buahan apalagi jika ibu – ibu membeli produk sabun atau pembersih lantai dan kamar mandi, ini harus betul – betul diperhatikan agar tidak menggabungkankan dengan plastic belanjaan sayur.
Jika membeli makanan siap saji untuk keluarga yang perlu diperhatikan adalah pilih tempat yang bersih, lihat kondisi kesehatan penjual, mewaspadai bahan berbahaya dalam makanan sepertii boraks, formalin dan pewarna. Pastikan makanan segar, bersih, bebas dari bahan berbahaya dan memiliki penyajian yang baik.
Karena jika dikonsumsi secara berlebih zat berbahaya tadi akan menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi, stroke, sakit jantung, diabetes dan tumor. Jangan lupa mencuci tangan saat pulang dari berbelanja untuk mencegah penularan virus.
2. Memasak makanan yang aman
Sebelum memulai memasak, pastikan semua tempat dan peralatan dapur dalam keadaan bersih karena salah satu sumber penularan penyakit dan menyebabkan keracunan makanan adalah tidak bersihnya alat - alat makan dan tempat untuk memasak.
Pencucian dan tindakan pembersihan pada peralatan memasak sangat penting dalam mengolah makanan untuk mencegah kontaminasi peralatan masak. Pencucian dan kebersihan alat masak dapat dilakukan dengan membuang sisa makanan kemudian di bak kedua peralatan dibilas atau disemprot dengan air mengalir untuk menghilangkan sisa deterjen atau kotoran dan terakhir dilakukan pengeringan dan disimpan di lemari.
Sebelum memulai memasak cuci semua bahan makanan yang akan dimasak. Langkah yang betul dalam mencuci sayur dan buah adalah sayur dan buah dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir baru kemudian dipotong, jangan memotong terlebih dahulu baru dicuci.
Ini adalah kebiasaan ibu rumah tangga yang harus dirubah, karena jika dipotong terlebih dahulu sebelum mencucinya bisa membuat kuman atau bakteri yang ada pada sayur dan buah masuk kedalam serat buah dan sayur, dan juga membuat vitamin yang terkandung didalamnya berkurang bahkan hilang larut dalam air saat mencuci.
Mencuci pun tidak perlu terlalu lama apalagi sampai merendam terlalu lama, karena menyebabkan kehilangan nutrisi yang kita harapkan.
Dalam tahap memasak, harus memasak dengan benar hingga matang dengan sempurna, terutama daging ayam dan sapi. Ini harus betul - betul dimasak dengan benar – benar matang agar mematikan semua virus yang terkandung didalamnya, apalagi beberapa tahun yang lalu kita pernah dihebohkan dengan kasus flu burung yang menyerang banyak unggas dan fatal jika manusia juga tertular.
Tidak hanya daging, telur ayam pun sebenarnya harus dimasak hingga matang untuk mencegah infeksi bakteri salmonella typhi yang bisa menyebabkan demam thypoid. Tetapi ini tidak berlaku untuk sayur – sayuran, terkhusus untuk sayur – sayuran jangan direbus terlalu lama karena dapat merusak vitamin yang terkandung didalamnya.
Terkait memasukkan garam dalam makanan bisa diberikan dua kali saat awal dan akhir memasak, Pada awal memasak kita tetap membubuhi garam agar meresap kedalam makanan secara lebih merata sehingga makanan lebih lezat terutama memasak daging, tetapi jika pada akhir memasak bisa ditambahkan garam lagi juga, hal ini bertujuan untuk mencegah mengkonsumsi garam berlebih. Namun berbeda dengan memasak sayuran, sebaiknya garam diberikan pada akhir memasak saja karena garan bisa menarik kelembaban sayuran, jika diberikan di awal memasak akan membuat tekstur sayuran tidak renyah lagi bahkan lembek.
Hindari memberikan penyedap dalam memasak karena bumbu penyedap sangat tidak baik untuk kesehatan apalagi dikonsumsi dalam jangka panjang, sebaiknya menambahkan sedikit gula agar makanan lebih nikmat, dalam mengkonsumsi gula juga harus dibatasi agar tercegah dari penyakit diabetes melitus.
3. Menyajikan makanan yang aman
Dalam hal menyajikan makanan untuk keluarga tercinta, sajikan makanan panas dalam keadaan panas seperti sop, gulai dan soto, sajian makanan dingin dalam keadaan dingin seperti es buah, dan sajikan makanan beku dalam keadaan beku seperti es krim, Jika makanan tidak langsung dikonsumsi segera, sebaiknya disimpan pada suhu dingin lemari es (suhu kurang dari 5 derajat celcius) atau dipertahankan pada suhu lebih dari 60 derajat celcius.
4. Menyimpan makanan secara aman
Yang harus diperhatikan saat menyimpan makanan adalah bahan makanan beku segera disimpan didalam lemari es pendingin, pisahkan antara bahan mentah dengan yang matang. Suhu pendinginan harus kurang dari 5 derajat celcius dan bahan makanan beku dengan suhu 0 derajat celcius, karena suhu optimum pertumbuhan bakteri adalah 5-60 derajat celcius , bakteri dapat memperbanyak diri setiap 10-30 menit. Selama dua jam pertama pada suhu tidak aman, mikroba bakteri akan tumbuh lamban untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Cara melelehkan bahan makanan dari lemari es adalah bahan makanan beku seperti daging itu harus dilelehkan terlebih dahulu dengan merendam dengan air bersamaan dengan plastik pembungkus agar bakteri tidak bercampur dalam air, kemudian air rendaman diganti selama 30 menit sekali sampai benar – benar meleleh, baru dicuci sebelum dimasak, hindari membekukan ulang setelah proses pelelehan karena ditakutkan bakterinya masih ada.
5. Kebersihan selalu
Usahakan setelah melakukan pengolahan makanan, semua area yang digunakan dibersihkan kembali, begitu juga dengan peralatan yang digunakan, hindari juga sampah di area dapur yang bisa mengundang datangnya serangga dan saluran pembuangan air harus tertutup dan lancar agar tidak bersarang hama sehingga semuanya aman.
Itulah trik yang bisa digunakan oleh para ibu rumah tangga dalam mengolah menu makanan di era new normal sekarang, mulai sekarang mulailah membiasakan untuk membersihkan semua peralatan dan tempat memasak secara teratur dan menyeluruh supaya kita sekeluarga terhindar dari berbagai penyakit.
Ini merupakan bentuk ikhtiar seorang ibu rumah tangga dengan memberikan makanan yang terjamin keamanan dan kebersihan untuk seluruh anggota keluarga, insyaallah pasti akan mendapatkan manfaat lebih maksimal untuk mendukung sistem kekebalan tubuh seluruh anggota keluarga guna menangkal virus dan bakteri yang bisa menyerang tubuh.
Wallahualam Bissawab.
Banda Aceh, 01 November 2021
Penulis Sedang Melanjutkan Pendidikan Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala