USK Kembangkan Strategi Keberlanjutan Kacang Koro Pedang sebagai Pangan Lokal Unggulan Aceh

November 3, 2025 - 15:09
Kacang Koro Pedang sebagai Pangan Lokal Unggulan Aceh. (FOTO: USK untuk Habadaily.com)

HABADAILY.COM – Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (FP USK) melalui Departemen Teknologi Hasil Pertanian (THP), bekerja sama dengan Rumah Pangan Aceh, menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai “Dukungan Kebijakan dan Pengembangan Strategi Keberlanjutan Kacang Koro Pedang”.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kacang koro sebagai komoditas pangan lokal potensial yang mampu mengurangi ketergantungan Aceh pada impor kedelai.

Ketua Panitia, Dr. Ir. Dewi Yunita, mengaku bahwa gagasan FGD ini muncul dari kolaborasi Rencana Pembangunan Aceh (RPA) bersama Dinas Pertanian Aceh, yang melihat potensi luar biasa dari kacang koro sebagai alternatif pengganti kedelai impor.

“Melalui FGD ini, kami ingin menggali ide dan kebijakan bersama agar kacang koro bisa dikenal luas, memiliki lebih banyak produk turunan, serta diminati ditanam oleh petani,” kata Dr. Dewi Yunita, Senin (3/11/2025) di Hotel Ayani, Banda Aceh.

Kata Dr. Dewi Yunita, strategi pengembangan dari hulu hingga hilir, melibatkan petani, industri, akademisi, dan pemerintah, dengan harapan menghasilkan rumusan kebijakan dan arah strategis untuk pengembangan pangan lokal di Aceh.

Hal sendana dikatakan, Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof. Ir. Sugianto, bahwa pengembangan kacang koro adalah peluang besar bagi kemandirian pangan Aceh. Menurutnya, kacang koro berpotensi menjadi produk unggulan baru yang sehat, murah, dan ramah lingkungan.

“Kita mencari kebijakan yang tepat agar kacang koro bisa dikembangkan secara berkelanjutan. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk menciptakan sumber pangan sehat dan murah, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan impor,” jelas Prof. Sugianto.

Ia juga menyoroti pentingnya melestarikan tanaman lokal Aceh yang mulai jarang dibudidayakan dan mendorong inovasi produk.

“Intinya, kita ingin memberdayakan dari hulu ke hilir untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tutup Prof. Sugianto, sambil mengapresiasi inovasi THP dalam memperkenalkan produk berbasis pangan lokal.

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian Aceh, Dinas Pangan, Dinas Koperasi dan UKM, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), Narasa, serta sejumlah peneliti dan dosen Fakultas Pertanian USK.

Editor: Suryadi

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.