
HABADAILY.COM—Dugaan jual-beli rumah bantuan Pemerintah Aceh marak di Bireuen, termasuk di Kecamatan Peusangan. Akibatnya, sejumlah rumah layak huni tersebut tidak dihuni setelah dibangun. Sementara warga miskin harus tinggal di gubuk reyot karena tidak punya uang sebesar yang diminta ‘calo’ rumah bantuan.
Hal itu antara lain dialami Jamilah (58), janda miskin di Gampong Kapa Kecamatan Peusangan, Bireuen. “Untuk mendapatkan bantuan rumah layak huni dari pemerintah, kami harus ada uang Rp20 juta,” ujarnya kepada media ini, Rabu (25/12/2024).
Baca juga: Bantuan Rumah untuk Janda Miskin di Peudada Diduga Dijual ke Warga Lain
Sebagai warga yang tinggal di rumah tak layak huni, kata Jamilah, dirinya sering didatangi orang yang meminta KK dan KTP untuk diberikan rumah bantuan pemerintah. “Tapi ujung-ujungnya disuruh menyiapkan uang dalam jumlah besar. Kalau tidak punya uang, rumah bantuan tersebut katanya dialihkan ke warga lain,” ungkapnya.