
Amiruddin menyebutkan sektor unggulan di Banda Aceh yakni perdagangan, jasa, dan pariwisata.
“Semakin banyak turis yang datang, UMKM tumbuh dan akhirnya mendongkrak perekonomian masyarakat. Mohon Bu Ina untuk turut mempromosikan kota kami kepada dunia," pinta Amiruddin.
Pengelolaan Sampah
Di samping itu, ia menyebut masih banyak potensi pariwasata yang bisa dikembangkan di Banda Aceh, seperti kawasan Ulee Lheue dan Krueng Aceh yang membelah kota. Hanya saja, anggaran pemerintah kota sangat terbatas sehingga belum bisa diwujudkan dengan optimal.
“Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, tak terkecuali pemerintah Jerman untuk membantu Banda Aceh. Termasuk membangun infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai mengingat jumlah produksinya mencapai 250 ton per hari,” ujarnya.
“Kami siap mengajukan proposal, membentuk tim untuk melihmat potensi yang bisa menyerap banyak tenaga kerja sehingga bisa menekan angka pengangguran yang masih tercatat sekira delapan persen,” ujar Amiruddin seraya berterima kasih kepada pemerintah Jerman yang telah banyak membantu Banda Aceh saat melewati masa-masa sulit pasca gempa bumi dan tsunami tahun 2004 silam.
Tatkala membuka pembicaraan, Ina Lepes mengaku takjub dengan perkembangan Banda Aceh ini.
“Kotanya bagus banget, tidak tampak bekas tsunami kecuali untuk monumen yang memang sengaja ditinggalkan," kata Ina.