Sambut Dubes Jerman, Pj Amiruddin Bahas Pengelolaan Sampah di Banda Aceh

July 5, 2024 - 21:14
Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin bersama Dubes Jerman, Ina Lepes, Kamis (4/7/2024). [Dok. Humas]

HABADAILY.COM - Pengelolaan Kota Banda Aceh jadi pembahasan utama antara Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepes yang berkunjung ke Pendopo, pada Kamis (4/7/2024) kemarin.

Ina datang bersama Konsul Kehormatan Jerman, Daniel. Sementara Amiruddin didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banda Aceh, Fadhil.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas sejumlah sektor unggulan Banda Aceh dan peluang kerja sama dalam rangka mewujudkan kemandirian pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Kepada tamunya, Amiruddin menyampaikan bahwa Banda Aceh pernah porak-poranda akibat gempa bumi dan tsunami 2004. 

“Kota kami paling paling parah terkena dampaknya. Namun berkat dukungan dunia, Banda Aceh bisa bangkit dan lebih kuat," ujar Amiruddin.

Ia juga menjelaskan, meski warganya heterogen, namun Banda Aceh tetap damai dan terhindar dari kongflik berbasis SARA.

“Banda Aceh kota yang damai dan terbuka,” katanya lagi.

Amiruddin menyebutkan sektor unggulan di Banda Aceh yakni perdagangan, jasa, dan pariwisata. 

“Semakin banyak turis yang datang, UMKM tumbuh dan akhirnya mendongkrak perekonomian masyarakat. Mohon Bu Ina untuk turut mempromosikan kota kami kepada dunia," pinta Amiruddin. 

Pengelolaan Sampah

Di samping itu, ia menyebut masih banyak potensi pariwasata yang bisa dikembangkan di Banda Aceh, seperti kawasan Ulee Lheue dan Krueng Aceh yang membelah kota. Hanya saja, anggaran pemerintah kota sangat terbatas sehingga belum bisa diwujudkan dengan optimal.

“Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, tak terkecuali pemerintah Jerman untuk membantu Banda Aceh. Termasuk membangun infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai mengingat jumlah produksinya mencapai 250 ton per hari,” ujarnya.

“Kami siap mengajukan proposal, membentuk tim untuk melihmat potensi yang bisa menyerap banyak tenaga kerja sehingga bisa menekan angka pengangguran yang masih tercatat sekira delapan persen,” ujar Amiruddin seraya berterima kasih kepada pemerintah Jerman yang telah banyak membantu Banda Aceh saat melewati masa-masa sulit pasca gempa bumi dan tsunami tahun 2004 silam.

Tatkala membuka pembicaraan, Ina Lepes mengaku takjub dengan perkembangan Banda Aceh ini. 

“Kotanya bagus banget, tidak tampak bekas tsunami kecuali untuk monumen yang memang sengaja ditinggalkan," kata Ina.

Ia pun terkesan dengan suasana kota yang nyaman dan asri, objek wisata, kuliner, kopi, serta warganya yang ramah. 

“Saya sudah makan di restoran dekat laut (Ulee Lheue), kopinya saya suka, pergi ke Museum Aceh, Museum Tsunami, semuanya bagus,” ujarnya. 

Selanjutnya Ina berdiskusi dengan Amiruddin soal sektor unggulan dan peluang kerja sama yang dapat dilaksanakan di Banda Aceh.

”Concern kami saat ini dalam bidang energi terbarukan, pengelolaan sampah, dan pendidikan tinggi," kata dia.
Masukan dari Pj Amiruddin, sambungnya, akan segera dicatat untuk dibahas selanjutnya.

“Saya akan bawa masukan-masukan ini untuk dibahas dan dilobi di Jakarta,” katanya. (*)

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.