
Meski begitu, warga Pulo Pineung tetap bahu membahu memberikan bantuan kemanusiaan kepada rombongan 'manusia perahu' itu. "Sebagai bentuk solidaritas, kami tetap mengumpulkan bantuan dan menyerahkan langsung kepada mereka," imbuh Mukhtaruddin.

Faisal, Protection Associate UNHCR Indonesia, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bireuen khususnya kepada Pj Bupati Bireuen yang telah memberikan kesempatan pengungsi Rohingya itu untuk mendapatkan perawatan. "Dari 249 pengungsi ini, ada beberapa orang yang sakit. Syukur, sekarang mereka sudah mendapatkan perawatan," ucapnya.
Di kesempatan itu Faisal mengingatkan, aturan internasional setiap manusia berhak mendapatkan suaka dan tidak boleh ditolak. "Pada prinsipnya, kami siap membantu pemerintah atas dasar kemanusiaan. Semestinya negara perlu memberikan perlindungan pada setiap orang yang mencari suaka," tuturnya.
Informasi lain, perahu pengungsi Rahingya tersebut selanjutnya berlabuh di pesisir Ulee Madon, Aceh Utara. "Ya, para pengungsi itu sempat berlabuh di Ulee Madon," ujar Fahmi, relawan kemanusiaan IOM.