Indonesia Hadapi Deflasi selama 5 Bulan, Ini Penjelasan BPS

October 1, 2024 - 18:28
Dagangan cabai di pasar kawasan Banda Aceh. [Dok. Habadaily]

HABADAILY.COM – Pada September lalu, deflasi di Indonesia tercatat 0,12%. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan harga, sehingga deflasi ini berlangsung hinga lima bulan berturut-turu.

Melansir Detik, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan, bahwa deflasi dibentuk karena harga yang turun.

Baca Juga: Deflasi Berbulan-bulan, Ekonom: Bukti Daya Beli Masyarakat Menurun

Penurunan harga ini dipengaruhi dari sisi penawaran. Dia mengatakan, deflasi terjadi karena penurunan harga yang utamanya disumbang oleh harga pangan.

"Andil deflasi tadi sudah saya jelaskan, utamanya disumbang oleh penurunan harga pangan seperti produk tanaman pangan, hortikultura terutama yang memberikan andil terhadap deflasi adalah cabai merah, cabai rawit, tomat," jelas Amalia.

"Kemudian juga ada yang turun harganya daun bawang, kentang dan wortel. Juga produk peternakan seperti telur ayam ras, daging ayam ras, yang beberapa bulan sebelumnya pernah mengalami peningkatan harganya, sekarang mengalami penurunan karena kembali stabil," paparnya.

Dia mengatakan, harga pangan turun karena biaya produksi turun. Penurunan pada biaya produksi ini tercermin juga pada harga di tingkat konsumen.

"Inilah inflasi ataupun deflasi ini dicerminkan yang kita tangkap melalui indeks harga konsumen atau indeks yang diterima konsumen dan ini tentunya seiring juga dengan panen, masa panen cabai rawit dan cabai merah sehingga pasokan relatif berlimpah untuk komoditas-komoditas tersebut," katanya. []

Sumber: Detik

© 2024 PT Haba Inter Media | All rights reserved.