Penggunaan Media Sosial dapat Berdampak Buruk bagi Kesehatan Mental Remaja
Oleh: Cut Putri
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala)
Di zaman yang serba digital ini, tentu kita tidak akan asing lagi dengan yang namanya media sosial. Media sosial ini memungkinkan penggunanya untuk saling berinteraksi satu dengan lainnya secara virtual. Media sosial merupakan media yang digunakan untuk bersosialisasi satu sama lainnya secara online. Kelompok remaja merupakan salah satu pengguna media sosial terbanyak.
Seperti sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015, yang dilakukan pada lebih dari 2.000 remaja yang berusia 13 hingga 17 tahun, ditemukan bahwa sebanyak 92% remaja menggunakan media sosial secara teratur, termasuk secara online, serta sebanyak 25% melaporkan penggunaan harian.
Kehadiran media sosial memang memberikan kemudahan dan cara baru dalam berkomunikasi. Namun, penggunaan media sosial ini tidak akan terlepas dari dampak negative apabila tidak bijak dalam penggunaannya.
Salah satunya penggunaan media sosial akan berpengaruh pada kesehatan mental remaja. Nah, lalu bagaimanakah media sosial dampak berdampak buruk bagi kesehatan mental remaja?
Seperti yang disampaikan oleh Septiana bahwa media sosial menimbulkan kecanduan hingga menyebabkan psikologis berisiko terkena kesehatan mental (Septiana,2021). Penggunaan dari media sosial memiliki dampak yang tidak seharusnya, kecemasan, stress, depresi hingga kesepian yang menjadi fenomena generasi muda yang memberikan kesehatan mental (Al Yasin et al., 2022; Bashir & Bhat 2017).
Tentunya ini menjadi suatu permasalahan yang serius. Bagaimana tidak, seperti halnya depresi yang apabila yang terus bertahan lama, terlebih dengan intesitas yang berat akan membuat orang yang terkena mengalami kesulitan dalam pekerjaan, sekolah dan keluarga, bahkan berakibat bunuh diri. Bunuh diri menjadi penyebab kematian urutan kedua pada remaja usia 15-29 tahun, (WHO,2018).