
HABADAILY.COM--Bupati Bireuen pertama, Drs Mustafa A Glanggang menggelar diskusi kaum milenial Bireuen di Beng Kupi, Rabu (3/1/2024) malam. Acara yang dipandu Farhan Husein SE MM ini diikuti puluhan mahasiswa dan perwakilan organisasi kepemudaan.
Diskusi tersebut antara lain dihadiri Ketua Himpunan Mahasiswa Bireuen (Himabir) Teuku Rahmat Al Qahhar, mantan Ketua Himabir Muhammad Furqan, Ketua Ansor Bireuen Haris Munandar alias Atok, perwakilan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, pengurus HMI dan IMM, serta utusan OKP lainnya.
Dalam diskusi itu, Mustafa A Glanggang ikut didampingi Ketua PWI Bireuen Ariadi B Jangka dan Akademisi Umuslim Mahdi ST MT. Ketiganya bergantian menyampaikan narasi pembuka terkait pentingnya peran milenial dalam pembangunan Bireuen ke depan.
Di forum tersebut, Mustafa mengajak generasi milenial untuk terlibat aktif menentukan arah pembangunan Bireuen yang lebih baik di masa mendatang. "Generasi muda memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan pembangunan Bireuen yang lebih baik ke depannya," ujar Caleg Partai Gerindra untuk DPRA ini.
Peran nyata yang dapat dilakukan oleh pengurus organisasi kemahasiswaan dan OKP, sebut Mustafa, yaitu memberi inspirasi kepada rekan-rekan seusianya untuk dapat belajar dan berkarya sebaik mungkin. "Kalian semua yang akan jadi pewaris kepemimpinan ke depan. Bukan hanya level Bireuen, tapi juga Aceh bahkan tingkat nasional. Karena itu, adik-adik harus mempersiapkan diri dari sekarang,” kata tokoh Aceh berlatar guru dan wartawan ini.
Dia juga mengingatkan milenial Bireuen untuk bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat untuk hal-hal yang positif. "Pemuda Bireuen harus siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Adik-adik jangan hanya sebagai penonton, tapi harus menjadi pelaku sejarah, termasuk berkonstribusi bagi pembangunan Bireuen yang lebih baik di masa mendatang," ujar Mustafa.
Di kesempatan itu, Mustafa juga memperkenalkan diri sebagai Caleg Partai Gerindra untuk DPRA Dapil 3 Bireuen. "Kalau memang sepakat, mari sama-sama kita membangun Bireuen yang berkeadilan, tentunya melalui kebijakan politik yang pro rakyat," ajaknya.
Sementara peserta diskusi secara bergiliran memberikan masukan dan pandangannya dalam menentukan arah pembangunan Bireuen ke depan. Mereka juga siap mengawal keberlanjutan pembangunan dalam bingkai syariat Islam, berkeadilan dan merata di seluruh pelosok Kabupaten Bireuen.
Sebelum menutup diskusi, pemandu acara Farhan Husein mengingatkan bahwa forum tersebut masih berlanjut di sesi-sesi menyangkut keterlibatan kalangan milenial dalam pembangunan Bireuen yang lebih baik. "Ini bukan yang pertama dan terakhir, tapi masih ada sesi berikutnya. Kaum milenial harus menyatukan persepsi untuk berperan aktif dalam pembangunan Bireuen ke depan," imbuhnya.[]