Apa Kaoy tidak hanya mampu menjadi seniman tutur, tetapi juga mampu menjadi seorang penulis puisi dan penulis esai yang baik, ia termasuk sebagai salah seorang seniman serba bisa. Bahasa esainya padat, mengalir, dan imajinatif
HABADAILY.COM - Hiem merupakan seni adu pikir dan olah kata yang lama berkembang dalam masyarakat Aceh. Tak banyak orang yang bisa apa lagi punya referensi teka teki Aceh itu, salah satu orang yang masih konsisten menjaga warisan budaya itu adalah Muhammad Yusuf Bombang, dikenal sebagai Apa Kaoy.
Apa Kaoy dikenal sebagai seniman nyentrik dengan topi petnya. Ia banyak hafal hiem dan jawabannya. Referensi hiem yang lumanyan banyak dimilikinya itu, menjadi kekuatan lebih saat menajdi MC di atas panggung. Seperti Senin malam, 27 November 2023 pada acara Road Show Kesenian Berbasis Gampong yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh di Desa Lubok Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Ia tampil di atas panggung mengisi acara Hiem Berhadiah. Ada dua hiem yang disampaikannya malam itu, yang membuat penonton harus berpikir keras untuk menemukan jawabannya. Apa Kaoy menyampaikan hiem pertama berbunyi: “Aneuek dara dijak meunte, dilhat alee dicong limeng, jipot angen rhet alee, teukeujet asee jikap kameng, Soe salah?” tanyanya.
Dalam hiem ini Apa Kaoy bercerita tentang sebuah proses, ketika anak gadis pergi hendak menumbuk padi di jeungki, ia menyangkutkan alu di pohon belimbing, tapi hembusan angin itu kemudian membuat alu jatuh, anjing pun terkejut hingga menggigit kambing. Dalam rangkaian peristiwa itu, Apa Kaoy bertanya siapa yang salah?
Hingga beberapa saat tak ada penonton yang tunjuk tangan untuk menjawab teka-teki atau hiem berhadiah itu. Hingga kemudian seorang pria paruh baya memberanikan diri naik ke panggung untuk menjawabnya, tapi jawaban yang diberikan masih salah.
Karena tidak ada yang bisa menjawab, Apa Kaoy memberi jeda waktu kepada penonton untuk mencari jawabannya, ia pun menyampaikan hiem kedua yang lebih mudah. Katanya,”bak pisang saboh lampoh, takoh sibak reubah mandum, peu nyan?” Maksudnya, pohon pisang satu kebun, ditebang sebatang tumbang semua, apa itu?