Muhammad Yusuf Bombang

Apa Kaoy: Maestro Hiem Penjaga Warisan Budaya

November 29, 2023 - 23:29
Muhammad Yusuf Bombang (Apa Kaoy) seniman Aceh. FOTO: HABADAILY.COM/SURYADI KTB

Apa Kaoy tidak hanya mampu menjadi seniman tutur, tetapi juga mampu menjadi seorang penulis puisi dan penulis esai yang baik, ia termasuk sebagai salah seorang seniman serba bisa. Bahasa esainya padat, mengalir, dan imajinatif

HABADAILY.COM - Hiem merupakan seni adu pikir dan olah kata yang lama berkembang dalam masyarakat Aceh. Tak banyak orang yang bisa apa lagi punya referensi teka teki Aceh itu, salah satu orang yang masih konsisten menjaga warisan budaya itu adalah Muhammad Yusuf Bombang, dikenal sebagai Apa Kaoy.

Apa Kaoy dikenal sebagai seniman nyentrik dengan topi petnya. Ia banyak hafal hiem dan jawabannya. Referensi hiem yang lumanyan banyak dimilikinya itu, menjadi kekuatan lebih saat menajdi MC di atas panggung. Seperti Senin malam, 27 November 2023 pada acara Road Show Kesenian Berbasis Gampong yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh di Desa Lubok Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

Ia tampil di atas panggung mengisi acara Hiem Berhadiah. Ada dua hiem yang disampaikannya malam itu, yang membuat penonton harus berpikir keras untuk menemukan jawabannya. Apa Kaoy menyampaikan hiem pertama berbunyi: “Aneuek dara dijak meunte, dilhat alee dicong limeng, jipot angen rhet alee, teukeujet asee jikap kameng, Soe salah?” tanyanya.

Dalam hiem ini Apa Kaoy bercerita tentang sebuah proses, ketika anak gadis pergi hendak menumbuk padi di jeungki, ia menyangkutkan alu di pohon belimbing, tapi hembusan angin itu kemudian membuat alu jatuh, anjing pun terkejut hingga menggigit kambing. Dalam rangkaian peristiwa itu, Apa Kaoy bertanya siapa yang salah?

Hingga beberapa saat tak ada penonton yang tunjuk tangan untuk menjawab teka-teki atau hiem berhadiah itu. Hingga kemudian seorang pria paruh baya memberanikan diri naik ke panggung untuk menjawabnya, tapi jawaban yang diberikan masih salah.

Karena tidak ada yang bisa menjawab, Apa Kaoy memberi jeda waktu kepada penonton untuk mencari jawabannya, ia pun menyampaikan hiem kedua yang lebih mudah. Katanya,”bak pisang saboh lampoh, takoh sibak reubah mandum, peu nyan?” Maksudnya, pohon pisang satu kebun, ditebang sebatang tumbang semua, apa itu?

Apa Kaoy Cs di Road Show Kesenian Berbasis Gampong yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh di desa wisata Lubok Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Senin, 27 November 2023. FOTO: HABADAILY.COM/SURYADI KTB

Jawaban hiem ini memang mudah, tanpa banyak pikir seorang anak muda di depan pangung naik dan menjawabnya. “Orang shalat berjamaah,” jawabnya. Ya, jawaban itu dibenarkan Apa Kaoy. Ia pun menjelaskan, bahwa orang shalat berjamaan ketika imam rukuk maka semua rukuk, begitu juga ketika imam sujud, para jamaah juga akan sujud.  Pemuda yang menjawab itu sukses mendapat hadiah sebuah majakah Boinah dan buku berjudul "Hikayat Cangguek Pong Pajoh Kapai,”

Majalah Boinah merupakan majalah berbahasa Aceh yang diterbitkan secara berkala oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Yusuf Bombang alias Apa Kaoy merupakan salah seorang yang terlibat dalam penerbitannya. Sementara buku Hikayat Cangguek Pong Pajoh Kapai merupakan buku yang berisi kumpulan tulisan Apa Kaoy yang juga diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Setelah pemuda itu menerima hadiah dan turun dari panggung, Apa Kaoy kembali menanyakan siapa diantara penonton yang sudah menemukan jawaban hiem yang pertama tadi. Untuk beberapa saat tidak ada penonton yang tunjuk tangan, hingga Apa Kaoy kemudian menambahkan hadiahnya sejumlah uang yang dikeluarkan dalam amplop putih di saku bajunya.

Tak lama kemudian seorang pria yang sebelumnya juga tampil saat Seumapa  di atas panggung, kembali naik ke panggung untuk menjawab hiem pertama itu. Ia menjawab yang salah atas peristiwa jatuhnya alu dari pohon belimbing dan digigitnya kambing oleh anjing itu adalah nelayan.

Apa Kaoy membenarkan jawaban itu, penonton penasaran, apa hubungannya peristiwa di darat dengan nelayan di laut. Ia pun menjelaskan jawabannya itu bahwa nelayan yang salah, karena nelayan yang memanggil angin agar perahu layarnya bisa mengarungi lautan, angin itu pula yang kemudian menyebabkan alu di pohon belimbing jatuh, sehinga anjing terkejut dan menggigit kambing. Apa Kaoy pun kemudian menyerahan hadiah buku dan makajah ditambah sejumlah uang dalam amplop kepada pria yang bisa menjawab hiem itu.

Apa Kaoy memang dikenal sebagi “maestro” dalam meuhiem, hingga Prof. Dr. Harun Ar Rasyid yang menulis pengantar buku Hikayat Cangguek Pong Pajoh Kapai menyebut Apa Kaoy sebagai sosok yang telah berusaha mempopulerkan hiem, hikayat, panton, cae, dan hadihmaja dalam tulisan-tulisan ringkasnya melalui tokoh Apa Kaoy dan Polem.

Apa Kaoy tidak hanya mampu menjadi seniman tutur, tetapi juga mampu menjadi seorang penulis puisi dan penulis esai yang baik, ia termasuk sebagai salah seorang seniman serba bisa. Bahasa esainya padat, mengalir, dan imajinatif.

Masyarakat menikmati kegiatan Roadshow kesenian bertajuk ‘Jaga Adat Wareh Indatu’ tersebut diselenggarakan di Lapangan Bola Kaki, Desa Wisata Lubuk Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Senin malam, 27 November 2023. FOTO Doc Disbudpar Aceh.

Kabid Bahasa dan Seni, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Nurlaila Hamzah menyampaikan, beragam upaya terus dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budayanya. Salah satuya melalui roadshow kesenian berbasis gampong.

Seni dan Budaya merupakan identitas yang lahir dan diciptakan oleh pendahulu melalui daya pikir dan kreativitas yang tinggi. Oleh sebab itu, nilai-nilai dan filosofi yang terkandungnnya sampai saat ini masih relevan dan patut dipertahankan.

Nurlaila mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah Aceh terhadap seni dan budaya Aceh agar terus aksis di kalangan masyarakat.

"Kegitan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap seni dan kebudayan aceh agar terus aksis di kalangan masyarakat. “Disbudpar hadir bersama beberapa seniman senior untuk menggali seni budaya, dan hari ini kita mulai dari gampong.  Atas partisipasi dan semua unsur yang terlibat kami ucapkan terima kasih atas kontribusinya sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik,” tutupnya. [] 
 

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.