
"Penari dari sanggar Meuruno Art Banda Aceh bergabung dengan komunitas tari yang ada di Jakarta, dengan kepiawaiannya sukses menuai decak kagum pengunjung TMII melalui gerak seudati, Saman, rapai geleng, guel dan ratoh Jaro," jelasnya.
Nurlaila mengaku, Kegiatan yang dijuluki Street Dance tersebut diikuti oleh berbagai penampilan kolaborasi Tari Kembang Jakarta dari Group FKGT Zona Depok, Meet and Great Guest Star Puspa Arum Sari “Dara” dan Mbak Eka Ardiana, Atraksi Pencak Silat, Atraksi Seni Toya PSHT menggunakan gamelan, Tari Payung Gelis dan lain-lain.
"Tim Tari Aceh pada Taman Mini Menari tersebut hadir dengan mengawali penampilan Tari Peumulia Jamee yang merupakan salah satu tarian populer yang melambangkan keramahtamahan orang Aceh dalam menyambut tamu yang datang. Tarian ini berkembang di Aceh sejak lama dan sudah menjadi reusam turun temurun yang terus dipelihara masyarakat, yaitu ketika tamu datang sang tuan rumah menyuguhkan sirih sebagai tanda kemuliaan dan keakraban, Aceh siap tampil kembali di event mendatang di TMII dalam rangka mendorong penguatan promosi seni budaya Indonesia, tambah Nurlaila”.
Pada kesempatan itu pula tim kesenian Aceh mensosialisasikan keberagaman kekayaan budaya melalui busana adat yang dipakai, selain baju Aceh ada juga baju adat Gayo lengkap dengan kain ulen-ulen.
“Kita berharap Aceh semakin dikenal oleh masyarakat luar dan calon wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan salah satu media efektif promosi adalah melalui atraksi seni budaya. Diplomasi kebudayaan itu penting karena mengedepankan nilai-nilai positif dalam masyarakat untuk pengenalan daerah dan membangun pencitraan yang baik melingkupi seluruh aspek baik ekonomi, sosial," harapnya.