Berharap Bantuan Rumah Layak Huni
Mimpi Tak Sampai Janda Miskin di Peusangan Selatan
Bertahun-tahun Nekti bermimpi mendapatkan rumah layak huni. Namun, suratan takdir memaksa janda miskin di Bireuen ini harus bertahan di gubuk reot.
HABADAILY.COM—Nasib baik semakin menjauh dari kehidupan Helmiati di usianya yang sudah mencapai 67 tahun. Janda miskin di Gampong Uteun Gathom, Kecamatan Peusangan Selatan, Bireuen, ini sudah belasan tahun tinggal di gubuk reot bersama anak dan menantunya.
Kemiskinan ekstrim yang dijalani keluarga ini seakan luput dari perhatian pemerintah, dermawan, dan para pemerhati sosial. “Sudah berpuluh kali dan silih berganti orang mendatangi rumah mertua saya ini dengan tujuan pendataan,” ungkap Muhammad Saleh (50), menantu dari Helmiati kepada media ini, Senin (12/12/2022).
Namun, lanjut Muhammad Saleh, kedatangan mereka hanya untuk mengambil foto dan dokumen lainnya dengan janji mendapat rumah bantuan layak huni. “Sementara hasilnya, bantuan rumah layak huni yang dijanjikan hanya tinggal janji,” katanya miris.
Kenyataannya, rumah yang diidamkan oleh janda yang akrab disapa Nekti ini belum terwujud hingga sekarang. Mau tidak mau, Nekti dan keluarga kecil masih harus mendiami gubuk yang nyaris roboh. “Setiap hujan turun, mertua saya basah kuyub karena atap rumah yang berdaun rumbia sudah lapuk dan bocor,” kisah Muhammad Saleh.