
Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus, terlatih dan bersertifikasi, supaya nantinya dapat menjadi faktor terselenggaranya pariwisata petualangan yang berkualitas, serta tata kelola pariwisata petualangan yang berstandar dunia.
“Pengembangan pariwisata petualangan ke depannya berpotensi besar dalam mendongkrak pertumbuhan pariwisata, baik dari sisi jumlah objek pariwisata maupun dari sisi jumlah kunjungan,” ujarnya.
Adanya Benchmark Pemandu Wisata Adventure ini, lanjut Jamaluddin, akan mempertemukan pemandu wisata adventure Bener Meriah, Aceh Tengah dan Sabang.
Diharapkan, mereka bisa bertukar pengalaman dan dapat meningkatnya kualitas peran dan kontribusi pemandu wisata adventure dalam mendukung pembangunan kepariwisataan di daerahnya masing-masing.