10 Tahun Tari Saman Diakui Unesco Sebagai Warisan Budaya

March 28, 2022 - 11:47
Tari Saman Gayo Aceh. FOTO. Doc habadaily.com
1 dari 3 halaman

Sudah 10 tahun lebih, Unesco menetapkan Tari Saman sebagai warisan budaya tak benda dunia. Kini, tarian asal Aceh ini semakin memperkuat eksistensi budaya Indonesia di tengah peradaban masyarakat internasional.

Penetapan Tari Saman sebagai warisan budaya tak benda dunia diputuskan dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah Unesco yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 24 November 2011. 

Sidang tersebut diikuti kurang lebih 400 peserta dari 137 negara. Dalam sidang tersebut, Tari Saman dipertontonkan kepada seluruh peserta dan mengundang decak kagum dunia.
 
Alhasil, Tari Saman resmi masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) Unesco. Jauh sebelum ditetapkan warisan budaya tak benda dunia, popularitas Tari Saman terus berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas, baik di dalam negeri maupun manca negara.

Di era teknologi digital, Tari Saman semakin mendapat tempat terbaik di kalangan masyarkat dunia. Di dalam negeri juga, Tari Saman telah mencetak rekor MURI melalui beberapa event besar yang diselenggarakan di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. 

Rekor MURI tersebut juga didapat dari Pagelaran Saman Massal pada tahun 2015 dengan jumlah penari lebih dari 5001 orang dan pada tahun 2017 Pagelaran Saman Massal dengan jumlah penari sebanyak 12.277 orang. 

Aminullah, Ketua Umum Duta Saman Institute (DSI), mengatakan sejumlah event rutin tahunan Tari Saman selalu diselenggarakan di berbagai daerah di Aceh seperti Banda Aceh, Gayo Lues dan kabupaten/kota lainnya. “Tari Saman juga sering mengisi beberapa hajatan besar skala nasional dan internasional, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” sebutnya.

Namun, selama masa pandemi Covid-19 melanda seluruh negara termasuk Indonesia, berbagai kegiatan sosial dan budaya menjadi terhenti secara luring. “Jadi, semala pandemi ini pertunjukan Tari Saman hanya dilakukan secara daring dan menghiasi berbagai platform media digital,” katanya. 

Meski bagitu, menurut Aminullah, sejauh ini pemahaman masyarakat umum tentang Saman masih banyak yang kurang tepat. Karenanya, dibutuhkan suatu inovasi kegiatan dan ide kreatif sebagai upaya pelestarian Tari Saman kepada masyarakat seantero Nusantara dan Dunia.

Melalui momentum 10 tahun Tari Saman yang masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) Unesco, Duta Saman Institute mengajak masyarakat untuk lebih mengenal Tari Saman sebagai warisan budaya dunia.

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bangkit memajukan Kebudayaan Indonesia khususnya Tari Saman dengan membangun ekosistem pengembangan dan pemanfaat Tari Saman,” kata Aminnulah.

Pada peringatan 10 tahun Tari Saman, 24 November 2021 lalu, SDI menggelar sejumlah kegiatan. Antara lain Training of Trainers (ToT) Virtual Tari Saman, Peluncuran Buku dan Video Panduan Tari Saman, Peluncuran Jejaring Pelatih Tari Saman yang tersebar di beberapa provinsi/kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan pembukaan Pelatihan Saman Massal Virtual.

Perayaan ini diikuti oleh diikuti oleh sekolah, sanggar tari dan komunitas seni yang tersebar di beberapa provinsi di seluruh Indonesia. Peringatan 10 tahun Tari Saman juga ditutup dengan acara puncak yang digelar secara virtual pada 27 November 2021. Rangkaian kegiatan tersebut disiarkan melalui Live YouTube di channel Duta Saman.

“Kita mengharapkan kegiatan tersebut menjadi pintu gerbang dalam pemajuan dan pengembangan Tari Saman ke depan, sehingga dapat memberikan dampak positif kepada seluruh stakeholder,” ujar Aminnulah. 

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.