
“Karenanya, kami minta pihak terkait untuk mencari solusi agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Misalnya dengan membuat pintu permanen dengan mengunakan sistem hidrolik sehingga jika terjadi banjir ini masih bisa diantisipasi,” ujarnya.
Farid Nyak Umar menjelaskan, bocornya bendungan karet ini berdampak serius terhadap distribusi air bersih di dua wilayah tersebut. Kondisi ini bisa berdampak pada tidak beroperasinya pompa air yang dimiliki oleh PDAM Tirta Daroy secara maksimal.
“Sehingga sumber air baku kita menjadi sangat terbatas berdampak pada turunnya debit air sungai dan sebagainya. Oleh karena itu, sekali lagi kami berharap kepada pihak terkait untuk memberikan perhatian serius terhadap pemeliharaan bendungan karet tersebut supaya distribusi air bersih untuk Banda Aceh bisa tertangani dan semakin baik,” tutur Farid Nyak Umar.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Daroy Banda Aceh Teuku Novizal Aiyub menyampaikan bendungan karet Lambaro yang sekarang sudah bocor ini merupakan urat nadi bagi Pemerintah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar untuk menyuplai air bahan baku PDAM.