
HABADAILY.COM – Meningkatnya layanan pinjaman online dan paylater khususnya di kalangan generasi muda, penting diimbangi dengan strategi keuangan yang aman dari risiko finansial.
"Penting untuk membekali generasi muda, terutama Gen Z, dengan strategi keuangan yang tepat agar mereka dapat mengambil keputusan finansial yang bijak," ujar Direktur Insight Investments, Ria M Warganda, Jumat (20/12/2024) seperti dilansir dari Kompas.
Menurut riset Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025 oleh IDN Times, pola pengeluaran Gen Z dan Milenial dalam menggunakan layanan paylater menunjukkan perbedaan signifikan.
Milenial cenderung menggunakan paylater untuk kebutuhan esensial seperti tagihan internet (57 persen) dan kebutuhan bulanan (55 persen). Sebaliknya, Gen Z memanfaatkan paylater untuk pembelian gaya hidup seperti perjalanan dan hiburan (54 persen) serta fashion (42 persen).
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Gen Z lebih memilih aplikasi fintech lending yang menawarkan kemudahan pendaftaran dan pencairan dana cepat, meskipun sering mengabaikan aspek keamanan seperti lisensi dari OJK.
Hal ini berbeda dengan milenial yang lebih memperhatikan aspek regulasi dan bunga kompetitif.
"Generasi muda perlu lebih cermat dalam memilih platform finansial, mempertimbangkan keamanan dan regulasi untuk menghindari potensi kerugian finansial," tambah Ria.
Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pengguna paylater di kalangan Gen Z (usia 26–35 tahun) mencapai 43,9 persen, dengan sebagian besar pengeluaran untuk fashion (66,4 persen), perlengkapan rumah tangga (52,2 persen), dan elektronik (41 persen). []
Sumber: Kompas