
HABADAILY.COM – Tingginya angka putus sekolah terhadap anak-anak di Aceh disebabkan oleh sejumlah hal, mulai dari eksploitasi anak, kekerasan hingga persoalan ekonomi.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Muslem Yacob membeberkan di Aceh masih marak terjadi eksploitasi anak dengan mempekerjakan mereka. Mirisnya, hal itu menghilangkan kesempatan anak dalam menempuh pendidikan layak.
Tak hanya itu, faktor kekerasan terhadap anak di Aceh turut menyumbang tingginya angka putus sekolah.
“Mereka yang mengalami kekerasan cenderung terganggu mentalnya, sehingga tidak fokus dan enggan untuk bersekolah,” ujar Muslem saat Rapat Pleno Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh (TKPPA) Upaya Strategis Penurunan Angka Anak Putus Sekolah, Rabu (4/12/2024).
Terakhir menurutnya, yang juga umum dialami masyarakat ialah ketidakmampuan keluarga secara ekonomi untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.
“Yang juga menyebab anak tidak bisa sekolah, sebab orang tuanya tidak sanggup membayar biaya pendaftaran sekolah”
Dia berharap, dengan peran semua stakeholder dalam Tim TKPPA dan didukung anggaran pendidikan yang tinggi, semua permasalahan yang menjadi kendala terhadap pendidikan anak-anak di Aceh dapat dicarikan solusinya, demi masa depan generasi. []