
HABADAILY.COM - Realisasi investasi di Kota Banda Aceh pada triwulan pertama 2024 terhitung telah mencapai Rp193 miliar.
Kepala DPMPTSP Kota Banda Aceh, Andri menerangkan, realisasi itu melampaui target yang ditetapkan, yakni Rp150,6 miliar untuk triwulan pertama.
Seperti diberitakan laman resmi Pemko Banda Aceh, Jumat lalu, Andri juga merincikan dari total realisasi investasi tersebut. Di antaranya, terdapat penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp120,2 miliar dengan 16 kegiatan usaha.
Sementara itu juga ada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai Rp72,8 miliar untuk 816 kegiatan usaha.
“Data ini bersumber daripada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang wajib disampaikan pelaku usaha secara berkala melalui akun Online Single Submission (OSS),” jelas Andri.
Ia juga mengaku ada sedikit perbedaan realisasi dalam periode yang sama dari tahun sebelumnya, yaitu Rp194 miliar, dengan PMA sebesar Rp5 miliar dan PMDN lebih dari Rp189 miliar.
“Namun, hal ini dianggap wajar mengingat dinamika di lapangan, dan kami optimis realisasi akhir tahun akan mencapai target,” ujarnya.
Pihaknya menjanjikan bakal terus mendorong peningkatan investasi sebagai untuk meningkatkan geliat ekonomi dan kesejahteran masyarakat di Kota Banda Aceh.
Beberapa langkah yang diambil antara lain pembangunan dan perbaikan infrastruktur serta fasilitas telekomunikasi. Selain itu, ujar Andri lagi, juga penting memastikan penyediaan kawasan industri dengan fasilitas memadai untuk menarik investor.
Langkah lainnya berupa regulasi terkait insentif dan kemudahan penanaman modal yang juga perlu disiapkan. Terakhir, menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk reformasi birokrasi untuk memudahkan proses investasi.
“Kami juga menjamin kepastian hukum dan keamanan berinvestasi, serta mengadakan atau mengikuti pameran, seminar, dan pertemuan bisnis untuk mempromosikan investasi daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut Andri menegaskan, Pemerintah Banda Aceh sedang fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasional guna meningkatkan kualitas tenaga kerja siap pakai.
“Kami juga memberdayakan UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan dan memfasilitasi kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM,” pungkasnya.[]