HABADAILY.COM – Dalam menjalankan moderasi beragama, masyarakat perlu mengenal indikator moderasi, di antaranya memahami komitmen kebangsaan dan toleransi.
Demikian dikatakan Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari. Ia menegaskan komitmen dalam berkebangsaan mengharuskan adanya rasa saling pengertian terhadap perbedaan.
“Dan tidak radikal dalam pemikiran dan bersikap,” ucapnya saat mengisi workshop moderasi beragama di IAIN Langsa, Jumat (24/5/2024).
Dalam materinya tentang moderasi dalam perspektif Alquran dan Hadits, Azhari juga banyak menjelaskan soal peta keragaman. Menurutnya lagi, masyarakat juga harus memahami keanekaragaman di Indonesia, serta spirit agama dan kebersamaan dalam resolusi konflik.
Lebih lanjut mengenai indikator moderasi beragama, Azhari juga menjelaskan tentang toleransi. Dalam hidup bermasyarakat, ujarnya, sikap toleransi ditunjukkan dengan saling menghargai dan bersikap bijak saat menghadapi perselisihan pandangan.
“Bukan meyakini praktik ajaran kita saja yang benar, yang pihak lain amalkan salah. Sikap toleransi di sini, perlu dipertegas dengan saling menghormati agama lain, dengan tetap jalankan ajaran masing-masing,” tukasnya.
Indikator lainnya yaitu moderat dan berkearifan lokal. Kata Azhari, menjalankan agama tidak boleh dengan cara kekerasan.
“Jadi, jalankan jalan tengah, bukan jalan wasathiyah, tapi jalan yang lembut dan amar makruf lah yang dikedepankan,” pesannya.[]
