“Karena itu saya berharap musyawarah ini benar-benar melahirkan keputusan terbaik, agar Tagana ini dapat lebih baik ke depan,” pesan Alhudri.
Sebagai salah satu pilar-pilar kesejahteraan sosial di bawah Dinas Sosial Aceh, Alhudri mengingatkan bahwa peran Tagana ini sangat vital dalam setiap penanggulangan bencana di daerah, baik bencana alam maupun bencana sosial pada tahap pra bencana, saat terjadi, dan pascabencana. Untuk itu, Alhudri menekankan, agar musyawarah yang dihadiri oleh seluruh ketua Tagana dari 23 kabupaten/kota di Aceh tersebut memperoleh hasil yang dapat membawa Tagana Aceh lebih baik.
“Kami sangat mengharapkan agar para peserta dari Tagana kabupaten/kota agar dapat memenfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baik mungkin. Musyawarah ini harus melahirkan suatu kesepakatan dan keputusan sehingga ke depan Tagana Aceh dapat lebih maju dan lebih berkompeten dalam penanggulangan bencana,” pesannya.
Alhudri juga mengingatkan, agar dalam bermusyawarah penentuan ketua Tagana Aceh nantinya tidak membawa kepentingan pribadi dan kelompok, melainkan kepentingan Tagana itu sendiri. “Jangan sampai dibawa kepentingan daerah, atau sara, sehingga nanti merusak solidaritas dan soliditas kita. Ini saya ingatkan,” tambah Alhudri.