Selain itu, Lamreh juga memiliki formasi karst unik dan berada di zona rawan bencana, menjadikannya lokasi strategis untuk wisata edukasi kebencanaan.
"Melalui program PKM-BGB, tim USK akan menjalankan beberapa kegiatan utama, antara lain pembentukan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), pemetaan potensi wisata menggunakan teknologi SIG dan GPS, serta pengembangan aplikasi Android berbasis AR bernama “Explore Lamreh.” akunya.
Aplikasi ini akan memiliki empat fitur utama, yaitu fitur wisata dengan navigasi dan informasi destinasi wisata, fitur sejarah yang berisikan narasi interaktif situs bersejarah, fitur ekowisata yang isinya edukasi pelestarian lingkungan, serta fitur kebencanaan yang terdapat panduan mitigasi bencana bagi wisatawan dan warga.
Ketua KKN mahasiswa dalam pelaksana PKM-BGB 2025, Ghaza Al Ghazali menyampaikan bahwa program ini juga memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu menambahkan titik-titik wisata secara mandiri menggunakan aplikasi Geotracker.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan ekowisata serta memberi edukasi tentang sejarah, geowisata, dan kesiapsiagaan bencana,” ujar Ghaza.