Merawat Perdamaian Aceh Melalui Pendidikan yang Mendukung Transformasi Sosial

August 15, 2025 - 11:33
Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan. (FOTO: Doc Habadaily.com)

HABADAILY.COM – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, menegaskan bahwa meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan adalah kunci untuk menjaga perdamaian Aceh.

Prof. Marwan menilai dua dekade setelah penandatanganan MoU Helsinki, Aceh berhasil mempertahankan perdamaian, sebuah pencapaian langka untuk wilayah bekas konflik.

"Tujuan akhir dari MoU Helsinki, yaitu kesejahteraan masyarakat Aceh yang merata dan berkeadilan, belum sepenuhnya terwujud. Salah satu indikasinya adalah angka kemiskinan yang masih relatif tinggi, di atas rata-rata nasional," kata Prof. Marwan, Jumat (15/08/2025).

Prof Marawan mengaku, tantangan lain yang dihadapi adalah proses reintegrasi dan rekonsiliasi yang belum tuntas, serta ketidakselarasan antara Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dengan regulasi nasional.

"Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat sangat penting untuk mempercepat pembangunan di berbagai aspek secara lebih merata dan adil," sebutnya.

Ia menambahkan, pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk generasi baru yang terbuka, kritis, dan partisipatif, yang nantinya akan berperan penting dalam merawat dan mengisi perdamaian Aceh.

"Tantangan terbesar kini terletak pada peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, terutama dalam menjawab kebutuhan masyarakat Aceh yang tengah bertransformasi," ujar Prof. Marwan.

Editor: Suryadi

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.