Suhu Global Terus Meningkat, Terparah Sejak Pra-Industri

July 9, 2024 - 08:20
Ilustrasi peningkatan suhu global. [Unsplash]

HABADAILY.COM - Laporan terbaru dari Copernicus Climate Change Services (C3S) mengungkapkan bahwa suhu rata-rata global selama setahun terakhir telah mencapai 1,5 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan era pra-industri. 

Seperti diberitakan CNN Indonesia, Senin (8/7/2024), data ini menunjukkan perubahan iklim yang signifikan dan berkelanjutan, dengan periode antara Juli 2023 dan Juni 2024 mencatat suhu tertinggi yang pernah ada. Carlo Buontempo, direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, menyebut fenomena ini sebagai pergeseran besar dalam iklim, bukan sekadar anomali. 

Para ilmuwan mengkhawatirkan bahwa peningkatan suhu ini akan terus berlanjut kecuali emisi gas rumah kaca ke atmosfer dan lautan dihentikan.

Copernicus menggunakan miliaran pengukuran dari satelit, kapal, pesawat terbang, dan stasiun cuaca untuk mengumpulkan data mengenai iklim. Hasil penelitian mereka mengungkap bahwa Juni 2024 lebih panas dibandingkan bulan Juni lainnya yang pernah tercatat dan merupakan bulan ke-12 berturut-turut dengan suhu 1,5 derajat Celsius lebih tinggi dari rata-rata antara tahun 1850 dan 1900.

Temuan ini tidak berarti bahwa para pemimpin dunia telah gagal memenuhi janji mereka untuk menghentikan kenaikan suhu bumi sebesar 1,5 derajat Celsius pada akhir abad ini. Namun, panas terik ini membuat lebih banyak orang terkena dampaknya. Kenaikan suhu yang berkelanjutan di atas tingkat ini juga meningkatkan sejumlah risiko yang tidak pasti namun dapat menimbulkan bencana.

"Bahkan jika kejadian ekstrem ini berakhir suatu saat nanti, kita pasti akan melihat rekor-rekor baru dipecahkan seiring dengan terus memanasnya iklim," kata Carlo Buontempo, mengutip The Guardian, Senin (8/7). "Hal ini tidak bisa dihindari kecuali kita berhenti menambahkan gas rumah kaca ke atmosfer dan lautan," lanjutnya.

Para ilmuwan percaya bahwa setiap molekul karbon yang menyumbat atmosfer Bumi memerangkap panas dan mengubah cuaca. Bumi yang kian memanas ini akan membuat semakin sedikit manusia dan ekosistem yang mampu beradaptasi. 

"Ini sama sekali bukan kabar baik," kata Aditi Mukherji, direktur lembaga penelitian CGIAR dan salah satu penulis laporan terbaru Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). 

"Kita tahu bahwa kejadian ekstrem meningkat seiring dengan peningkatan pemanasan global - dan pada suhu 1,5 derajat Celsius, kita menyaksikan beberapa suhu ekstrem terpanas tahun ini." []

Sumber: CNN Indonesia

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.