
Jauh sebelumnya, lanjut dia, juga ada tim survei lain yang mendatangi kediamannya untuk meminta fotokopi KTP dan KK serta memotret kondisi rumahnya. “Tapi tidak ada kepastiannya, padahal katanya akan diberikan bantuan rumah layak huni,” ucap Rizwan.
Karena itu, Rizwan sekeluarga sangat mengharapkan bantuan rumah layak huni dari pemerintah. “Kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah. Setidaknya kami bisa mendapatkan bantuan rehab rumah,” lirih Darmawati, istri Rizwan.
Husaini, Keuchik Peuneulet Tunong, membenarkan Rizwan warganya yang tergolong keluarga miskin. “Tapi di data KK, beliau masih tercatat sendiri. Sementara istri dan anaknya belum dimasukkan dalam KK,” sebutnya.
Bila istri dan anaknya sudah terdata di KK, lanjut keuchik, pihaknya akan mengusahakan agar Rizwan bisa mendapatkan bantuan rumah layak huni atau bantuan rehab rumah. “Kalau tidak bisa diurus ke pemerintah kabupaten atau provinsi, akan kami upayakan dengan menggunakan anggaran gampong,” imbuh Keuchik Husaini.[]