
HABADAILY.COM—Oknum camat di Bireuen diduga menerima bantuan rumah sehat sederhana yang dianggarkan melalui Dana Otsus Bireuen 2017. Rumah yang dibangun di kawasan Geulanggang Baro, Kecamatan Kota Juang, itu hingga sekarang belum ditempati.
“Rumah tersebut dibangun saat yang bersangkutan masih menjabat camat, tapi beliau sekarang sudah pensiun,” ucap Herman, pemuda setempat sambil menjuk rumah bantuan tersebut, Senin (17/6/2024).
Sejak dibangun pada 2017, lanjut Herman, sampai sekarang belum pernah ada yang menempati rumah itu. “Ya, terbengkalai seperti ini, padahal banyak warga miskin yang membutuhkan rumah layak huni,” paparnya.
Menurut dia, kuat dugaan sang camat sengaja mengalihkan hak orang miskin untuk dirinya. “Bisa jadi beliau menggunakan nama orang lain di daftar penerima manfaat, lalu mengalihkan bantuan itu dan membangun rumah bantuan tersebut di lahan miliknya,” tutur Herman.
Dikatakannya, nama yang tertera sebagai penerima manfaat rumah bantuan itu juga hampir sama dengan nama oknum mantan camat tersebut. “Apakah dinas terkait kecolongan atau memang ikut bermain, sehingga bantuan ini lolos sensor (lolos verifikasi),” sebutnya.
Seharus, lanjut dia, hak orang miskin dibangun di tanah milik penerima manfaat dan jelas menerimanya. “Bukan seperti ini, malah dibangun di tanah yang begitu luas milik orang kaya. Jadinya sia-sia belaka bantuan pemerintah dalam rangka menurunkan angka kemiskinan,” kata Herman.

Tokoh masyarakat Geulanggang Baro yang ditemui media ini mengakui bantuan rumah sehat sederhana yang terbengkalai itu barada tanah milik orang kaya. “Kalau tidak salah, bantuan itu dibangun di lahan milik oknum mantan camat,” sebutnya.
Dia menambahkan, bantuan rumah sehat sederhana itu dibiayai Dana Otsus Bireuen Tahun Anggaran 2017 yang diplot melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) Bireuen. “Besar kemungkinan, bantuan ini sudah diselewengkan dan tidak tepat sasaran,” imbuhnya.
Hingga berita ini ditayangkan, oknum mantan camat dimaksud belum berhasil dikonfirmasi. Media ini juga belum memperoleh keterangan dari pihak Dinas Perkim-LH Bireuen terkait dugaan penyelewengan bantuan rumah sehat sederhana tersebut.[]