Bapanas Pastikan Stok Bahan Pokok Stabil Usai Ramadhan

April 25, 2024 - 11:05
Dok. Perum Bulog

HABADAILY.COM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi melaporkan kondisi stok bahan pokok pasca Ramadan yang menunjukkan keadaan aman dan stabil. 

"Saya baru saja melaporkan kepada Presiden mengenai perkembangan terbaru dalam ketersediaan pangan pasca Lebaran. Yang pertama, stok untuk semua kebutuhan bahan pokok strategis telah kami pastikan berada dalam kondisi aman dan stabil," ujar Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (24/4/2024). 

Dia juga menyatakan bahwa cadangan beras pemerintah masih mencapai lebih dari 1,3 juta ton, dengan harga yang cenderung stabil dan mengalami penurunan dari beberapa waktu sebelumnya.

Untuk hari ini, ujarnya, Presiden mengarahkan harga di tingkat petani harus dijaga dengan baik. 

“Oleh karena itu, Bapanas dan Bulog telah diperintahkan untuk melakukan off take atau pembelian langsung karena pada bulan April ini panen beras mencapai 5,5 juta ton," jelasnya. 

Lebih lanjut, terkait dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), Presiden Jokowi telah menetapkan fleksibilitas harga seperti yang telah disampaikan sebelumnya. 

"Jadi, ada fleksibilitas harga antara tanggal 10 hingga kemarin, tanggal 23. Hari ini kami akan memperpanjang hingga 31 Mei tahun ini, dengan catatan kami akan menyesuaikan peraturan badannya. Dengan demikian, HET untuk beras premium kemungkinan besar akan tetap di Rp14.900," tambahnya.

Adapun untuk beras medium, Arief menyatakan akan ada diskusi lebih lanjut. "Perkiraan angkanya berkisar antara Rp12.000 hingga Rp12.500," lanjutnya. 

Mengenai jagung, dia menyebutkan bahwa harganya akan disesuaikan dari sebelumnya Rp4.200 per kg menjadi sekitar Rp5.000. 

"Dari sini kita semua dapat menyadari bahwa keberpihakan pemerintah terhadap petani dan peternak sangatlah tinggi," tegas Arief. 

Dia juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa harga agro input beberapa komoditas telah meningkat, sehingga penyesuaian harga menjadi suatu keharusan. 

"Kami harus menjelaskan kepada masyarakat, terutama konsumen, bahwa penyesuaian ini dilakukan dengan sangat terpaksa karena kenaikan harga agro input dari beberapa komoditas strategis. Namun, kami percaya bahwa peningkatan produksi akan sejalan dengan kesejahteraan petani dan peternak," ungkapnya. []

 

© 2024 PT Haba Inter Media | All rights reserved.