Abdul Wahab, salah satu pengepul durian sedang mengangkut durian saat menghampiri kebun milik warga di Dusun Neubok Dalam, Desa Blang Dhot, Kec. Tangse, Pidie. Sabtu (6/1/2024). FOTO:Taufik Ar Rifai untuk Habadaily.com
Abdul Wahab, salah satu pengepul durian sedang mengangkut durian saat menghampiri kebun milik warga di Dusun Neubok Dalam, Desa Blang Dhot, Kec. Tangse, Pidie. Sabtu (6/1/2024). FOTO:Taufik Ar Rifai untuk Habadaily.com
Pengepul durian membawa durian yang telah dibeli dari petani melewati jalanan ekstrim dan terjal di Dusun Neubok Dalam, Desa Blang Dhot, Kec. Tangse, Pidie. Sabtu (6/1/2024). FOTO:Taufik Ar Rifai untuk Habadaily.com
Seorang penjual durian sedang merapikan dagangannya di seputaran di Dusun Neubok Dalam, Desa Blang Dhot, Kec. Tangse, Pidie. Sabtu (6/1/2024). FOTO:Taufik Ar Rifai untuk Habadaily.com
Pengepul durian menyambangi gubuk-gubuk milik petani durian di Dusun Neubok Dalam, Desa Blang Dhot, Kec. Tangse, Pidie. Sabtu (6/1/2024). FOTO:Taufik Ar Rifai untuk Habadaily.com
HABADAILY.COM - Musim durian di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, telah tiba sejak beberapa pekan terakhir. Hal ini membawa berkah bagi petani dan pedagang durian di daerah tersebut.
Mencicipi durian dibawah pohon menjadi khas bagi wisatawan yang mengunjungi lokasi itu.
Sementara bagi warga Tangse, durian “mie eh” alias sikucing tidur memang terkenal rasanya manis dan dagingnya berwarna kuning telur. Meski ukurannya tidak terlalu besar, durian ini selalu menjadi rebutan bagi penikmat buah durian.
Soal harga penjualan per satu bijinya, harga durian pun sangat bervariasi. Mulai dari harga Rp5000 hingga Rp40ribu. Harga jual ini tergantung ukuran durian.
Musim durian di Tangse biasanya berlangsung hingga bulan Februari mendatang. Bagi Anda yang ingin menikmati lezatnya durian, Tangse bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisata Anda.
TEKS dan FOTO:Taufik Ar Rifai untuk Habadaily.com