HABADAILY.COM, Kota Jantho - Peserta pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) kejuruan Kriya Kasab Aceh Besar, kini mampu menghasilkan karya yang layak pasar atau layak untuk dipasarkan.
Pelatihan Kriya Kasab diikuti itu 50 remaja dan pemudi, dilaksanakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Besar, bekerjasama dengan Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP) Aceh, yang didukung oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan Dirjend Pendidikan Vokasi Kemendikbud Risetdikti Republik Indonesia.
Hasil karya peserta Kasab yang telah menghasilkan aneka produksi kerajinan sulaman, diantaranya tutup gelas, tudung saji, kipas dan sarung bantal dengan ciri khas motif Aceh Besar.
"Selama 34 hari dilatih oleh instruktur, telah menunjukkan hasil yang luar biasa sebagai permulaan, ini harus terus kita bina dan dampingi karena merek memiliki potensi dan semangat untuk berkreasi," kata Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Aceh Besar Cut Rezky Handayani SIP MM yang diwakili Koordinator Sekretariat Bidang Organisasi Dekranasda M Ali. Minggu (19/12/2023).
Sambutan Pj Ketua Dekranasda yang dibacakan M Ali, diharapkan para peserta Kasab ke depan agar tetap menjaga mutu dan kualitas produksi, supaya memiliki daya saing di tengah kompetisi pasar yang makin keras.
"Selain itu, peserta juga harus meningkatkan soft skill, perilaku dan budaya komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, agar mampu terjalin kerjasama, hingga nantinya juga bisa mandiri," harapnya Pj Ketua Dekranasda Aceh Besar dalam sambutan tertulisnya.
Sementara Ketua Panitia Penyelenggara Enni Zusniati SE mengatakan, peserta pelatihan selanjutnya diberikan fasilitas permodalan peralatan dan bahan baku usaha untuk mengembangkan Wirausaha Kriya Kasab. Mereka akan terus dibina dan didampingi, agar mampu menghasilkan produk bermutu hingga pengurusan Hak Atas Kekayaan Intelektual (Haki).
"Peserta akan difasilitasi permodalan peralatan dan bahan baku usaha, untuk mengembangkan wirausaha kriya kasab, setelah ini Dekranasda juga akan terus membina dan mendampingi, memverifikasi mutu agar dapat menghasilkan produk berkualitas, mempromosikan hingga pengurusan Hak Atas Kekayaan Intelektual (Haki)," ujarnya.
Ketua Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP) Aceh Syahrir Kiram SE, yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengaku bangga atas bimbingan pra instruktur dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan karya yang indah.
"Maka kemudian jika ini diteruskan produksi secara rutin, maka dapat dijalin kerjasama dengan beberapa showroon penjualan seperti tata rias pengantin, tata busana maupun rias bunga," pungkasnya.