Pusat Rehabilitasi Kesehatan Jiwa Kuta Baro Jadi Role Model di Indonesia

October 26, 2024 - 21:19
Pusat Rehabilitasi Kesehatan Jiwa Kuta Baro Jadi Role Model di Indonesia. (Foto: Untuk Habadaily.com)
3 dari 3 halaman

Pihaknya juga mengadvokasi kepada perangkat desa dan masyarakat agar mau menerima pasien ODGJ dan tak melihat mereka secara berbeda. Misalnya jika ada proyek pembuatan got di desa, Syukriyah akan meminta perangkat desanya agar mempekerjakan pasien ODGJ. “Walaupun misalnya pekerjaannya hanya mengangkut pasir atau batu dengan upah yang tak seberapa, setidaknya pasien ODGJ sudah mendapatkan penerimaan dari lingkungan masyarakat desa,” katanya.

Selain melakukan pendekatan sebagaimana tercantum dalam kurikulum penanganan masalah kejiwaan, Syukriyah mengungkapkan, pihaknya juga menggunakan pendekatan lain, yaitu secara moral.

“Misalnya berkumpul dan masak bersama pada saat acara maulid atau bertamasya bersama ke laut. Karena itu, kesadaran masyarakat untuk tidak memperlakukan pasien ODGJ secara berbeda mulai tumbuh,” bebernya.

Dengan pendekatan seperti itu, ungkapnya, tak pernah ada lagi keluarga pasien di Kuta Baro yang memasung anggota keluarga mereka yang berstatus ODGJ. Menyangkut kendala yang dihadapi terkait penanganan jiwa di Kuta Baro secara khusus dan Aceh Besar secara umum, menurut Syukriyah, adalah belum adanya perhatian khusus terkait kesehatan jiwa dari masyarakat dan pemerintah. 

“Seharusnya pemerintah mulai memperbanyak perawat jiwa komunitas dan tidak hanya dibatasi selama program tertentu saja. Tentu saja diberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka,” pungkasnya

Tulisan ini hasil Kerjasama antara media cetak HD Indonesia/habadaily.com dengan Dinas Kesehatan Aceh. Edisi: 40 (10 - 20 OKTOBER 2024).

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.