HABADAILY.COM - Kesehatan jiwa seumpama bunga yang mekar di taman kehidupan manusia. Ketika jiwanya sehat, setiap orang akan merasakan kebahagiaan, menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, dan berkontribusi bagi lingkungannya.
Namun, seperti halnya taman yang bisa terserang hama atau kekurangan air, kesehatan jiwa seseorang juga rentan terhadap gangguan. Stres, trauma, dan berbagai masalah hidup lainnya dapat menghambat pertumbuhan jiwa setiap individu. Untungnya, kita tidak sendirian dalam merawat taman jiwa tersebut.
Pemerintah, melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, telah berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan jiwa yang berkualitas bagi seluruh masyarakat. Fasilitas kesehatan tingkat pertama menjadi garda terdepan dalam upaya ini.
Di fasilitas kesehatan tingkat pertama, siapa saja dapat menemukan berbagai layanan yang mendukung kesehatan jiwa, mulai dari konseling hingga pengobatan. Selain itu, upaya pencegahan juga menjadi fokus utama. Dengan mengidentifikasi faktor risiko sejak dini, kita dapat mencegah masalah kesehatan jiwa yang lebih serius. Namun, perjalanan menuju jiwa yang sehat bukanlah perjalanan yang mudah. Masih banyak tantangan yang dihadapi setiap orang, seperti stigma terhadap gangguan jiwa dan keterbatasan sumber daya. Karena itu, manusia perlu bekerja sama, saling mendukung, dan terus belajar untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan jiwa.
Kesehatan Jiwa atau Keswa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat engatasi tekanan stress, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (Undang-Undang No.18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa).