HABADAILY.COM – Usai dilantik sebagai Presiden RI pada Oktober 2024, Prabowo Subianto menghadapi tantangan besar untuk mewujudkan swasembada pangan dalam periode pemerintahannya di lima tahun ke depan.
Mengutip Marketeers pada 10 Oktober lalu, Prabowo menekankan bahwa swasembada pangan menjadi prioritas untuk memastikan kedaulatan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor, terutama beras.
“Tak ada pilihan lain selain swasembada pangan, dan saya yakin kita akan swasembada paling lambat empat tahun setelah saya menerima mandat,” ujarnya saat itu.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia masih mengimpor lebih dari 3 juta ton beras pada 2024. Seperti diberitakan Republika, angka tersebut naik tajam dibandingkan tahun sebelumnya.
BPS juga mengungkap salah satu kendala terbesar dalam mencapai swasembada adalah efek dari fenomena El Niño, yang menurunkan produksi beras domestik hingga 0,76 juta ton.
Meski begitu, Kementerian Pertanian optimistis bahwa target swasembada bisa tercapai, mengingat pengalaman Indonesia sebelumnya yang pernah sukses meraih swasembada beras dalam waktu tiga tahun.
Selain itu, pemerintah berencana memperkuat sektor pertanian dengan memperbaiki infrastruktur irigasi dan memperluas lahan pertanian produktif.
Namun, tantangan besar lainnya adalah krisis iklim yang dapat memengaruhi pola tanam dan produksi pangan di berbagai daerah. Program ini memerlukan dukungan kebijakan yang kuat serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi di seluruh Indonesia. []
