Ia berharap kerja sama ini menjadi model bagi SLB lain dalam memberikan layanan yang lebih baik dan berkeadilan bagi anak-anak dengan disabilitas.
“Selain itu, MoU ini akan memperkuat sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi perempuan dan anak,” ujar Cut Azharida.
Kepala SLB TNCC Kota Banda Aceh, Ria Hidayati menyatakan kolaborasi ini sangat penting dalam membangun sistem perlindungan yang komprehensif bagi siswa-siswa berkebutuhan khusus, tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga dalam aspek sosial dan psikologis.
Beberapa poin penting dalam MoU ini meliputi: penguatan layanan konsultasi psikologis bagi anak-anak berkebutuhan khusus, peningkatan program pemberdayaan perempuan dan anak melalui kegiatan pelatihan dan keterampilan, kerja sama dalam penanganan kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak berkebutuhan khusus dan peningkatan akses anak-anak berkebutuhan khusus terhadap layanan kesehatan dan pendidikan inklusif.