HABADAILY.COM – Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, dalam kunjungannya ke Universitas Syiah Kuala (USK) pada Kamis (5/9/2024) menekankan pentingnya melestarikan kekayaan biokultural Indonesia.
Dalam kuliah umumnya yang bertajuk Tur Studium Generale Hilmar Farid, ia mengajak sivitas akademika USK untuk lebih menghargai dan memanfaatkan pengetahuan tradisional masyarakat yang hidup berdampingan dengan alam.
"Indonesia memiliki kekayaan biokultural yang sangat tinggi, namun sayangnya kita belum memanfaatkannya secara optimal," kata Hilmar.
Kata Hilmar, pengetahuan tentang alam yang dimiliki masyarakat tradisional selama berabad-abad merupakan sumber ilmu pengetahuan yang sangat berharga.
Hilmar juga menyoroti masalah pengabaian terhadap pengetahuan tradisional dalam sistem pendidikan modern. Padahal, pengetahuan ini sangat relevan dengan berbagai bidang, termasuk farmasi. "25% dari industri farmasi bersumber dari pengetahuan masyarakat tentang tanaman," ungkapnya.