HABADAILY.COM—Rahmat Saputra, Keuchik Meunasah Reudeup, Kecamatan Pandrah, Bireuen, memberikan sanggahan atas berbagai tudingan warga terkait kepemimpinannya.
“Apa yang disampaikan beberapa warga ke media itu, hampir semuanya berupa fitnah terhadap saya,” sebut Rahmat Saputra melalui sanggahan tertulis kepada media ini, Jumat (9/8/2024).
Rahmat Saputra menegaskan, roda pemerintahan gampong selama ini terus berjalan sebagaimana mestinya. “Proses administrasi warga tetap jalan seperti biasa. Kegiatan Posyandu setiap bulan dilakukan, kegiatan Ramadhan dan santunan anak yatim piatu, serta penyerahan BLT DD 43 KK disalurkan selama 6 bulan dari Januari hingga Juni 2024. Begitu juga penyerahan paket sembako untuk warga menjelang Idul Adha 2024 dan kegiatan lainnya berlangsung dengan baik. Jadi, tidak benar kalau dikatakan roda pemerintahan gampong vakum,” paparnya.
Keuchik juga membantah kondisi pemerintahan gampong seperti rimba tidak bertuan dengan berakhirnya masa jabatan Tuhapeut dan Tuhalapan. “Proses pemilihan anggota lembaga Tuhapeut sedang dalam tahapan pemilihan, panitia sudah kita SK-kan Januari 2024,” katanya.
Terkait surat pernyataan mengundurkan dirinya dalam musyawarah umum gampong, kata Rahmat Saputra tidak benar kalau surat tersebut langsung diserahkannya kepada tokoh masyarakat. “Perlu saya tegaskan, saya tidak pernah menandatangani surat pengunduran diri dari jabatan Keuchik Gampong Meunasah Reudeup. Bahkan, Bapak Camat Pandrah sudah berulang kali menyampaikan hal tersebut,” tegasnya.
Keuchik Rahmat Saputra juga membantah tudingan yang menyatakan dirinya meremehkan persoalan keuangan gampong, terutama terkait tudingan program-program yang dilaksanakan diduga banyak fiktif. “Untuk pertanggungjawaban APBG sejak tahun 2020 sudah pernah kita lakukan dalam musyawarah gampong (rapat umum) setiap tahun sampai terakhir bulan September 2023, yaitu 80 persen APBG 2023. Hal ini boleh ditanyakan kepada Tuhapeut periode 2018-2024,” ungkapnya.
