Masifnya Layanan Starlink, Pemerintah RI Diminta Tetapkan ‘Aturan Main’

June 8, 2024 - 08:25
Photo by Cybernews.

HABADAILY.COM – Layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, menawarkan koneksi langsung internet satelitnya ke ponsel pengguna di Indonesia, tanpa harus terhubung dengan menara BTS operator seluler.

Dilansir dari Kompas, Sabtu (8/6/2024), rencana itu makin kentara usai situs resmi Starlink berbahasa Indonesia memajang layanan Starlink Direct to Cell untuk pelanggan bisnis.

Hal ini lantas bakal berdampak besar bagi industri telekomunikasi di Indonesia. Head of External Communication XL Axiata, Henry Wijayanto meminta pemerintah menerapkan equal playing field, alias berkompetisi dengan baik dan adil.

"Jadi kami mendorong atau meminta pemerintah supaya Starlink setidaknya melakukan kerja sama dengan penyelenggara seluler, operator dalam hal ini. Jadi tidak direct langsung ke end user," kata Henry, Rabu lalu. 

Dalam kesempatan yang sama, Group Head Corporate Communications XL Axiata Reza Zahid Mirza, mengatakan bahwa saat ini Xl Axiata masih menunggu arahan dari pemerintah terkait kehadiran Starlink di Indonesia. 

“Pemerintah kita harapkan bisa menerapkan regulasi telekomunikasi yang sama kepada Starlink,” ujarnya.

Ia juga mengatakan aat ini XL terus berkomunikasi dengan pemerintah dan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), terkait kehadiran Starlink. Perusahaan milik Elon Musk itu sendiri resmi beroperasi sebagai pemain baru di industri penyedia layanan internet di Tanah Air, melalui PT Starlink Service Indonesia. 

Pada 2 Januari 2024, Starlink meluncurkan enam satelit Starlink pertama dengan kemampuan Direct to Cell. Informasi terbaru, SpaceX meluncurkan 20 satelit internet Starlink lagi pada 4 Juni 2024, termasuk 13 satelit yang dapat memancarkan layanan Direct to Cell. 

Pada 8 Januari 2024, Starlink mengklaim berhasil mengirim dan menerima pesan teks pertamanya dari/ke smartphone menggunakan spektrum jaringan operator seluler AS, T-Mobile, melalui salah satu satelit Direct to Cell milik Starlink. 

Smartphone bisa menerima pesan via satelit secara langsung di mana pun mereka berada, di darat atau pesisir pantai, tanpa perlu mengubah komponen atau firmware pendukung. []

Sumber: Kompas

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.