Dangdut Goes Global: Pesona Musik Tradisional Indonesia yang Membahana di Kancah Internasional

May 10, 2024 - 17:28
Ilustrasi: Dangdut Goes Global: Pesona Musik Tradisional Indonesia yang Membahana di Kancah Internasional. (Foto: Habadaily.com)

Dangdut, genre musik yang khas dengan irama yang bersemangat dan lirik yang penuh dengan emosi, telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya musik Indonesia. Menurut Prof. Andrew N. Weintraub seorang ahli Sosiolog Musik dangdut merupakan genre musik yang berasal dari Indonesia. Indonesia mengenalkan diri dengan sebutan “Dangdut is music of my country” yang menjadi potongan lirik dari lagu Project Pop band asal Indonesia.

Musik dangdut mampu merangkul berbagai lapisan masyarakat dan menjadi perekat bangsa, tanpa memandang latar belakang sosial atau budaya. Hal ini tercermin dalam variasi musik dangdut seperti Dangdut Banjar, Dangdut Minang, Dangdut Jawa, Dangdut koplo, Dangdut Remix, Dangdut Batak, Popdut, hingga Rockdut.

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena yang menarik telah terjadi musik dangdut mulai menembus batas-batas negara dan meraih popularitas yang besar di kancah internasional. Dikenal karena irama yang menggoda dan ritme yang menghentak, dangdut telah menarik perhatian audiens di berbagai belahan dunia.

Salah satu alasan utama keberhasilan global dangdut adalah kemampuannya untuk menyatukan elemen-elemen musik tradisional Indonesia dengan sentuhan modern yang segar, menciptakan kombinasi yang unik dan menarik bagi pendengar di seluruh dunia.

Tidak hanya di Indonesia, Dangdut juga mulai menarik perhatian di berbagai negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Para penyanyi Dangdut Indonesia sering kali tampil dalam konser-konser internasional dan mendapatkan penggemar setia di negara-negara tetangga. Popularitas Dangdut semakin meluas ketika beberapa lagu Dangdut berhasil merajai tangga lagu Asia Tenggara.

Salah satu contoh kesuksesan internasional musik dangdut adalah melalui karya-karya artis seperti Inul Daratista pada tahun 2012.  Inul Daratista, sukses mengadakan konser di Taiwan dan Korea, dua tahun kemudian, dia diundang oleh Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia dan Singapura untuk memperkenalkan serta mempromosikan budaya musik dangdut Indonesia.

Selain itu juga ada raja ratu dangdut yang amat melegenda yaitu Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih yang telah membawa musik dangdut ini ke panggung-panggung internasional dan memperkenalkannya kepada audiens yang lebih luas.

Lagu-lagu dangdut yang energik dan penuh semangat telah menjadi favorit di festival-festival musik internasional dan acara-acara khusus di luar negeri.

Tidak hanya menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia diaspora, tetapi musik dangdut juga mulai menarik minat dari pendengar dari berbagai budaya di seluruh dunia.

Terinspirasi oleh alunan musik yang riang dan lirik yang penuh makna, banyak musisi dan produser dari luar negeri mulai mencoba menggabungkan elemen-elemen dangdut ke dalam karya-karya mereka sendiri.

Indonesia juga mempromosikan dangdut dengan membuat acara musik dangdut berskala internasional seperti Dangdut Academy Asia (DAA) yang merupakan program kompetisi pencarian bakat penyanyi dangdut terbesar di Asia, pesertanya berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Timor Leste dan lain-lain.

Setiap peserta yang berhasil lolos audisi dari negaranya masing-masing diundang ke Indonesia untuk menerima pelatihan dalam berbagai aspek seperti koreografi, teknik vokal, kepribadian, dan fashion dari para ahli di bidangnya. Acara ini telah menginspirasi kecintaan terhadap musik dangdut, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Asia lainnya.

Melalui Asean Games 2018 dengan Indonesia sebagai tuan rumah, menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan budaya Indonesia kepada para tamu dari berbagai negara. Salah satunya melalui Official Theme Song Asian Games yang dipilih oleh Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 yaitu Erick Thohir. Lagu ini adalah lagu dangdut dengan judul "Meraih Bintang", yang dinyanyikan oleh Via Vallen. Dengan tujuan mempromosikan budaya musik dangdut Indonesia selama acara Asian Games 2018.

Dalam konteks diplomasi budaya melalui musik dangdut, Pemerintah telah berupaya memperkenalkan musik dangdut ke dunia internasional melalui jalur formal dan informal. Secara informal, pemerintah mengharapkan diaspora untuk memperkenalkan dangdut ke dunia internasional melalui acara-acara di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) atau kedutaan lainnya dengan menyediakan musik dangdut untuk joget atau menyanyi, serta mengundang artis dangdut untuk menghibur diaspora yang tinggal di luar negeri.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga menggunakan jalur formal, seperti festival budaya, untuk memperkenalkan dangdut ke dunia internasional. Salah satunya adalah ketika Indonesia menjadi Tuan Rumah Kehormatan dalam sebuah festival dangdut di Eropa, dimana Indonesia mengirim Ikke Nurjanah untuk tampil di berbagai kota di Eropa sebagai upaya untuk memperkenalkan dangdut.

Selain itu, Indonesia juga pernah menyelenggarakan misi budaya berupa pameran dangdut pantura di Amerika, yang lebih menekankan pada aspek sosiologis dan antropologis dari para seniman pantura daripada sekadar musiknya.

Selain itu, popularitas media sosial juga telah memainkan peran penting dalam mengamplifikasi pengaruh dangdut di kancah internasional. Video musik dan penampilan langsung dari artis dangdut telah menjadi viral di platform-platform seperti YouTube dan Instagram, menjangkau audiens yang lebih luas dan menciptakan komunitas global yang semakin terhubung melalui musik.

Meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperluas pengaruh dan apresiasi atas musik dangdut di kancah internasional, tidak bisa dipungkiri bahwa fenomena ini merupakan bukti nyata dari kekuatan dan daya tarik musik Indonesia yang kaya akan budaya.

Dangdut bukan hanya sekedar genre musik, tetapi juga simbol dari semangat dan kegembiraan yang universal, yang mampu merajut jalinan persaudaraan di seluruh dunia melalui getaran-getaran irama yang menggoda.

Referensi :

  • Fitriyadi, I., & Alam, G. (2020). Globalisasi Budaya Populer Indonesia (Musik  Dangdut) di Kawasan Asia Tenggara. Padjadjaran Journal of International Relations, 1(3), 251-269.
  • Ayu Yuliyani, P. D. (2023). Konstruksi Sosial Budaya Populer Musik Dangdut melalui Program Tayangan Televisi (Studi pada Program Reality Show D’academy 5 Indosiar). Jurnal Pendidikan dan Konseling.
  • Ilham Fitriyadi, G. A. (2020). Globalisasi Budaya Populer Indonesia (Musik Dangdut) di Kawasan Asia Tenggara. Jurnal Hubungan Internasional Universitas Padjajaran.
  • Kiram, S. (2023). GLOBALISASI BUDAYA   MUSIK DANGDUT KOPLO MELALUI MEDIA TIKTOK (PENDEKATAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA). Jurnal Studi Islam dan Sosial.
  • Kurniawan Kurniawan, H. N. (2020). KOMODIFIKASI DALAM AJANG PENCARIAN BAKAT PENYANYI DANGDUT LIGA DANGDUT INDONESIA DI INDOSIAR. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi.
  • PERAN MEDIA DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL (Studi Fenomenologi pada Masyarakat Kabupaten Ponorogo dalam Program Acara Dangdut Ponoragan di Radio Duta Nusantara). (n.d.). Jurnal Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
  • Syaflinawati. (2021). EKSISTENSI MUSIK DANGDUT SEBAGAI SARANA HIBURAN PADA MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL (YOUTUBE). Jurnal Pendidikan Rosalia.

Penulis : Ayunda Chairul Nisa, Putri Nurul Fadilah, Rizka Amalia, Shakira Narasyiah Aliy Hannis.

 

Tulisan ini dari Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USK, yang sedang menempuh mata kuliah Isu komunikasi Global Kontemporer, Dosen pengampu bapak Rahmat Saleh, S.Sos., M.Comn. di Haba Daily sebagai syarat mengikuti tugas UAS.

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.