Nezar mengatakan, pembangunan fasilitas untuk anak muda Aceh itu merupakan bentuk persiapan menyambut bonus demografi. Ia mengatakan, dalam rentan waktu 2030 sampai 2045 generasi usia produktif akan melimpah di Indonesia, dimana dalam rentan waktu yang sama potensi pertumbuhan ekonomi digital juga semakin tumbuh.
"Kita berharap dengan adanya pusat kreatif anak muda Aceh bisa memacu kreatifitas, inovasi, pendalaman skill dan kompetensi sehingga mereka siap bersaing dan yang terpenting bisa membuka peluang lapangan kerja baru," kata Nezar.
Nezar mengajak generasi muda Aceh kreatif dan berpikir out of the box sehingga tidak lagi tergantung pada anggaran pendapatan belanja Aceh atau APBA.
"Di era digitalisasi ekonomi digital menjadi trend dimana-mana, dengan adanya markas kreatif digital ini anak muda Aceh bisa mencapai transformasi digital yang sedang berjalan saat ini," kata Nezar.