HABADAILY.COM, Banda Aceh - Warga etnis Rohingya yang mengungsi di Balai Meuseuraya Aceh (BMA) rata-rata mulai terkena penyakit kulit.
Sementara pihak panitia akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke pihak IOM terkait pengungsi yang harus di rujuk ke RS.
“Rata-rata memang penyakit kulit, mungkin dari sabunnya yang digunakan gabung-gabung,” kata dr. Nurul Fitriah, petugas medis dari Rumah Sakit Universitas Syiah Kuala (USK), saat melakukan pemeriksaan kesehatan di BMA pada Kamis (11/01/2024).
Baca Juga: Pengungsi Rohingya di Aceh Terima Bantuan dari MPU
Kata dr. Nurul, Selain penyakit kulit pihaknya juga menemukan beberapa pengungsi Rohingya yang menderita penyakit lain, seperti nyeri kepala, batuk, dan kandidiasis oral (infeksi jamur pada rongga mulut).
“Penyakitnya rata-rata sama, ada satu yang kita temukan anak kecil dengan kandidiasis oral,” katanya.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya di Balai Meuseuraya Aceh Ditolak Warga Gampong Kota Baru
dr. Nurul juga mengatakan, ada dua pengungsi Rohingya yang harus dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Satu pengungsi harus menjalani kontrol sim dan satu pengungsi lainnya harus menjalani operasi amandel.
“Ada dua operasi, ada yang harus ronsen karena adanya fraktur karena jatuh kakinya bengkak, jadi diperlukan kontrol sim, ada dengan tonsilitis, sudah grade 4 kemungkinan harus operasi amandel,” jelasnya.
Baca Juga: UNHCR dan IOM Pastikan Tangani Rohingya di Indra Patra Aceh Besar
Saat ini, panitia penyelenggara pengungsi Rohingya di BMA sedang melakukan konfirmasi ke pihak IOM terkait pengungsi yang harus dirujuk ke rumah sakit. Jika memungkinkan, tindakan medis akan segera dilakukan.