HABADAILY.COM—Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala melakukan pembinaan usaha mikro bagi masyarakat Desa Kuala Bubon, Aceh Barat, menggunakan aplikasi vertical dryer. Kegiatan ini dilakukan secara bersamaan dengan Program Kemitraan Wilayah (PKW) antara Unsyiah, Universitas Teuku Umar, dan Dinas Perdagangan Aceh Barat.
Ketua pelaksana PKW, Diswandi Nurba STP MSi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu olahan hasil laut yang telah menjadi mata pencaharian warga, sehingga Desa Kuala Bubon dapat menjadi sentra produksi hasil laut berbasis ekonomi kerakyatan.
“Tahun sebelumnya kita lebih fokus pada aplikasi vertical dryer untuk peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, maka tahun ini kita lanjutkan dengan manajemen usaha dan standar mutu hasil olahan masyarakat,” ujar Diswandi, Rabu (12/8/2020).
Kegiatan ini lanjutnya, juga untuk meningkatkan standar mutu agar hasil olahan pengusaha mikro di Kuala Bubon dapat mengantongi izin edar SPP-IRT dan sertifikat halal. Dengan mengantongi izin edar, produk mikro ini dapat melakukan ekspansi ke pasar modern, seperti super market dan mall. Terlebih saat ini, pertumbuhan pusat perbelanjaan baru di Aceh sangat signifikan yang diikuti bergesernya budaya belanja. Selain menyasar pasar modern, produk ini juga menyasar pasar tradisional. Direncanakan program ini akan berlangsung selama tiga tahun, hingga tercapainya zona ketahanan pangan dan tumbuhnya ekonomi kerakyatan di Desa Kuala Bubon.
“Produk lokal ini harus bisa unggul agar tidak tersisih dalam persaingan pasar, untuk itu dibutuhkan perbaikan mutu dan kemasan produk.”