Kisi-kisi Pembukaan Penas KTNA XV, Seorang Petani Ditarik Paspamres

May 6, 2017 - 15:57
Ilustrasi@achamination's blogger

HABADAILY.COM – Pada pembukaan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (06/05/2017 sempat terjadi insiden kecil antara seorang petani dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Petani tersebut berasal dari Sulawesi Selatan. 

Kejadian itu ketika Presiden RI Joko Widodo memanggil beberapa perwakilan petani untuk naik ke atas panggung utama. Presiden memanggil petani kakao agar naik ke panggung sebanyak tiga orang. Empat petani kemduian berlari mendekat panggung dan tiga diantarnya naik terlebih dahulu ke panggung.

Kemudian salah seorang petani asal Sulawesi Selatan memaksa diri untuk tetap naik mengikuti tiga petani yang sudah di atas panggung. Karena jumlahnya sudah melibihi sesuai permintaan Presiden, sehingga petani tersebut disuruh menjauh oleh Paspampres. Namun ia tetap ngotot ingin naik dan akhirnya terjadi tarik menarik antara di petani tersebut dengan pihak Paspamres.

Jokowi yang melihat kejadian itu dari atas panggung, sehingga memutuskan untuk memanggil kembali petani tersebut meski jumlahnya sudah menjadi empat orang. “Kenapa itu, kok mau berkelahi dengan Paspampres, ke sini naik aja, sudah dibilang tiga orang, ya dah empat orang, terus naik,” seloroh Jokowi dari mimbar pidatonya. Paspampres pun melepaskan dan langsung naik ke atas panggung.

Seperti biasa, Jokowi pun meminta satu persatu kepada perwakilan petani itu menceritakan bagaimana kondisi perkebunan kakao di daerah masing-masing. Semua petani kakau yang menceritakan itu mengeluhkan persoalan hama yang tidak tertangani, kemudian soal bibit yang masih kurang.

Ikhwan misalnya, asal Gerontalo mengaku sebelumnya harga kakao hanya Rp 2500 per kilogram, sekarang sudah meningkat menjadi Rp 35.000 per kilogram. Saat itu, Jokowi bahkan kaget, sempat mempertanyakan beberapa kali tentang kebenaran harga tersebut.“Yang benar kamu bilang harga segitu, mahal sekali, saya senang,” ucap Jokowi.

Ikhwan pun membenarkan berkali-kali depan Jokowi. “Benar pak, benar, harga kakao sekarang tempat kami sudah mahal, petani senang. Bahkan ada diantara petani kami ada yang sudah beli mobil mewah dan bangun rumah,” jawab Ikhwan.

Mendengar jawaban dari Ikhwan, Jokowi pun sempat menyanggah. Jokowi meminta kepada Ikhawan dan petani lainnya, bila mendapatkan keuntungan besar jangan terlebih dahulu membeli mobil. Tetapi pergunakan untuk memperluas lahan produksi, agar lebih banyak mendapatkan hasilnya.

“Jangan beli mobil dulu kalau untung banyak, kalau naik haji boleh. Tetapi perluas lahan produksinya, karena kakao masih sangat kurang, sedangkan permintaan banyak,” imbuhnya.

Sedangkan perwakilan lainnya, seperti dri Kabupaten Kerong, Provinsi Papua mengeluhkan banyaknya hama yang menyerang kakao. Sehingga banyak warga yang gagal panen. 

Perwakilan ini meminta kepada pemerintah untuk membantu cara mengatasi hama, sehingga lahan kakao yang ada di Papua sebanyak 11 ribu hektar bisa terus berkembang. Sedangkan harga jual sekarang mencapai Rp 19 ribu per kilogramnya.

“Kalau soal hama, nanti Menteri Pertanian urusannya, bukan presiden. Yang butuh bibit, saya perintahkan Menteri Pertanian untuk segera membantunya,” pinta Jokowi.

Setelah menjelaskan mengenai kakao di daerah masing-masing. Seperti biasa, Jokowi memberiakan hadiah sepeda kepada empat perwakilan petani di Penas KTNA XV di Banda Aceh.[jp]

© 2025 PT Haba Inter Media | All rights reserved.