HABADAILY.COM – Garuda Indonesia melakukan penerbangan perdana Banda Aceh-Jeddah, Selasa (03/05/2016) melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar. Penerbangan perdana ini mengangkut 169 penumbang untuk menunaikan ibadah umrah.
Penumpang yang berangkat dengan menggunakan pesawat airbus A330-300 ini tidak hanya asal Aceh, tetapi juga ada terdapat penumpang dari Sumatera Barat. Penumpang dari Sumatera Barat ini berangkat melalui Bandara SIM, Blang Bintang, Aceh Besar.
Penerbangan perdana ini diresmikan langsung oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Zaini bersama rombongan ikut meninjau langsung ke dalam pesawat melihat persiapan keberangkatan jamaah. Setelah itu, Zaini Abdullah menghampiri jamaah dan sempat berbincang-bincang dengan beberapa jamaah yang hendak berangkat.
Area Manager Region I Sumatera Garuda Indonesia, Samsuddin Yusuf mengatakan, karena banyaknya minat warga Aceh yang hendak menunaikan ibadah umrah. Pihak Garuda Indonesia sejak 3 Mei 2016 ini akan terbang langsung dari Banda Aceh menuju Jeddah, Arab Saudi.
“Ini merupakan penerbangan perdana yang mengangkut 169 penumpang dari Bandara SIM Blang Bintang. Sekarang warga Aceh dapat terbang langsung ke Jeddah tanpa harus ke Jakarta lagi,” kata Samsuddin Yusuf dalam sambutannya di Bandara.
Menurutnya, pada tahun 2015 lalu ada 20 ribu warga Aceh yang berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah. Dengan ada penerbangan langsung dari Banda Aceh akan mempermudah masyarakat Aceh untuk ibadah umrah.
Selain menghemat anggaran, jelasnya, juga akan bisa memangkas waktu perjalanan yanya 7 jam penerbangan dari Banda Aceh-Jeddah. Sedangkan biaya penerbangan setiap orang hanya dibandrol Rp 11,5 juta.
“Ini tentunya akan bisa memangkas waktu dan biaya,” tukasnya.
Sementara itu Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan, Pemerintah dan masyarakat Aceh menyambut baik penerbangan langsung dari Banda Aceh-Jeddah ini. Karena bagi rakyat Aceh umroh merupakan alternatif untuk dapat beribadah di Masjidil Haram.
“Ini mengingat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji membutuhkan waktu yang lama. Insya Allah penerbangan ini akan berlangsung 2 kali dalam seminggu, sehingga masyarakat Aceh yang ingin menunaikan Umrah dapat terbang dengan cepat dan tepat waktu,” ungkap Zaini Abdullah.
Zaini mengaku yakin, kehadiran penerbangan ini akan mendorong masyarakat Aceh lebih bersemangat lagi untuk menunaikan ibadah umrah. Apalagi kehadiran penerbangan ini membuat beban biaya para jamaah lebih murah, serta durasi penerbangannya lebih cepat, hanya 7-8 jam saja.
“Saya harap perusahaan travel di Aceh agar menyambut baik kesempatan ini, travel bisa menyajikan paket umrah dan saya juga mengharap biaya bisa ditekan,” harapnya.[]