
HABADAILY.COM - Pembukaan Aceh Surfing International Championship 2015 di Pantai Nancala, Kabupaten Simeulue, Kamis (3/9/15) turut dimeriahkan tarian debus. Uniknya, para pemain adegan bersenjata tajam tersebut didominasi anak-anak dan usia remaja.
Para penonton bersorak riuh saat seorang anak berusia 10 tahun menghentakkan bambu runcing ke tangannya seirama suara rebana yang ditabuh para khalifah. Hanya dengan beberapa kali hentakan, bambu yang ujungnya diraut tajam langsung tumpul bak jerami.
Kemudian beberapa remaja lainnya juga menghunuskan rencong dan pedang ke bagian tubuh mereka, pedang langsung bengkok dan tumpul. “Debus ini pemainnya anak-anak, tetapi mereka itu kebal sekali,” kata Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi kepada habadaily.com di lokasi Acara.
Menurut Bupati Simeulue Riswan NS, para pedebus cilik itu bergabung dalam kelompok Anak Ibok “Kalau bahasa Indonesia anak ibok itu artinya anak bungsu,” jelas Rizwan. “Mereka dibina oleh beberapa sekh yang ahli di bidang itu,” tambah Riswan.
Aceh Surfing Intenasional Championship 2015 di Pantai Nancala, Simeulue dibuka Bupati Simeulue Riswan NS. Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muzakir Manaf yang direncanakan untuk membuka acara gagal hadir ke Simeulue karena ada tugas penting lainnya.
Pembukaan event yang berakhir 6 September 2015, juga turut dihadiri Staf Ahli Bidang Multikultural Kementeria Pariwisata, Heri Untoro, Kadis Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, Wakil Bupati Simeulue, Hasrul Edya dan unsur Muspida serta Muspida Plus di sana.
Event ini diikuti 35 atlet surfing dari dalam dan luar negeri termasuk tuan rumah. Antara lain, atlet Nias, Bali, Jabar, Simeulue, Banda Aceh (Indonesie). USA, South Africa, Japan, Philipines, Brazil, Australia dan New Zealand (luar negeri). []